Pada hari Jumat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami kenaikan seiring dengan stabilitas inflasi yang terjaga sesuai target pada Februari 2024. IHSG dibuka menguat sebanyak 3,85 poin atau 0,05 persen ke posisi 7.319,96. Di sisi lain, kelompok saham unggulan atau Indeks LQ45 juga menunjukkan peningkatan sebesar 0,55 poin atau 0,06 persen ke posisi 990,48.
Menurut analis keuangan Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, “IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 7.280 sampai 7.350.” Pernyataan ini mencerminkan pandangan optimis terkait kondisi pasar saham di Indonesia.
Dalam konteks domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa inflasi Indonesia pada Februari 2024 sebesar 0,37 persen (month-to-month/mtm). Sementara itu, inflasi tahunan mencapai 2,75 persen year-on-year (yoy), dan inflasi tahun kalender mencapai 0,41 persen year-to-date (ytd).
Data ekonomi lainnya juga memberikan kontribusi positif. Indeks PMI manufaktur nasional untuk Februari 2024 mencapai 52,7, menunjukkan ekspansi dalam industri manufaktur domestik selama 30 bulan beruntun.
Dari luar negeri, Inggris mencatat peningkatan dalam penyetujuan kredit rumah pada Januari 2024, dengan 55,2 ribu kredit yang disetujui oleh bank dan lembaga pembangunan. Bank Sentral Inggris (BOE) mencatat kredit konsumen juga mengalami kenaikan.
Namun, di AS, indeks belanja konsumen (PCE) pada Januari 2024 tumbuh 2,4 persen (yoy), menunjukkan perlambatan dibandingkan bulan sebelumnya. Ini sekaligus merupakan pertumbuhan terendah sejak Februari 2021.
Di pasar saham regional Asia, beberapa pergerakan terlihat, dengan indeks Nikkei menguat 1,77 persen, sementara indeks Hang Seng melemah 0,25 persen, indeks Shanghai melemah 0,03 persen, dan indeks Straits Times melemah 0,43 persen.
Seiring dengan data positif tersebut, pasar saham Indonesia terus menunjukkan ketahanannya, memberikan sinyal positif terhadap prospek ekonomi dan investasi di tanah air.
Komentar