Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung, mengumumkan bahwa proof of concept untuk rupiah digital sebagai Central Bank Digital Currency (CBDC) sedang dalam proses pengerjaan desain konseptual. Pernyataan ini diberikan dalam rangka penjelasan terkait perkembangan mata uang digital di Indonesia.
Menurut Juda Agung, BI saat ini sedang fokus pada conceptual design untuk proof of concept rupiah digital, dengan menggunakan simulasi-simulasi internal dari pihak bank sentral. BI juga terus melakukan serangkaian pilot project dan tes terkait pengembangan mata uang digital ini.
Juda Agung menyatakan bahwa BI akan memantau perkembangan ekonomi domestik dan global, serta melihat pengalaman negara-negara lain yang telah menerapkan mata uang digital mereka. Sebagai pertimbangan, China dan beberapa negara Eropa seperti Swedia yang telah lebih dulu menerapkan CBDC akan dijadikan acuan dalam pengembangan rupiah digital.
Setelah peluncuran nanti, rupiah digital diharapkan akan menggantikan peran uang kertas dan logam yang selama ini digunakan oleh masyarakat. Meskipun transisi ini akan dilakukan secara bertahap, BI belum memastikan kapan rupiah digital akan benar-benar dapat diterapkan.
“Kita masih terus melakukan piloting,” ujar Juda Agung. Dengan demikian, kemungkinan besar mata uang digital Indonesia belum akan dapat diterapkan pada tahun ini.
Komentar