PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas PT Pertamina (Persero), tengah menjalankan tiga inisiatif strategis untuk menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan dalam jangka panjang, sambil mengoptimalkan sumber energi domestik melalui pemanfaatan gas bumi.
Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, mengungkapkan bahwa strategi utama mereka, “Grow, Adapt & Step out (GAS)”, didesain untuk menghadapi perubahan lingkungan bisnis energi yang dinamis. PGN, sebagai bagian dari BUMN, berkomitmen untuk mendukung peningkatan utilisasi gas bumi sebagai sumber energi domestik yang memberikan banyak manfaat bagi bangsa Indonesia.
Strategi pertama, “Grow”, fokus pada memperkuat dan mengembangkan layanan bisnis yang ada. PGN berencana untuk membangun infrastruktur gas, termasuk proyek-proyek seperti penyaluran gas dari Jambaran Tiung Biru (JTB) ke Petrokimia Gresik, proyek pipa WNTS – Pemping untuk optimalisasi gas dari West Natuna, dan proyek Kilang Tuban. Perusahaan menargetkan penambahan 11 ribu km infrastruktur gas bumi nasional pada tahun 2034.
Strategi kedua, “Adapt”, fokus pada adaptasi terhadap perubahan bisnis dan optimalisasi peluang yang ada. PGN mengembangkan bisnis LNG (Liquid Natural Gas) dan membangun infrastruktur LNG di dalam negeri. Perusahaan mengakui pentingnya pengembangan bisnis LNG untuk memperkuat ketahanan pasokan gas dalam negeri.
Strategi ketiga, “Step out”, melibatkan langkah ke segmen bisnis baru yang terkait dengan gas bumi. PGN berencana untuk memasuki bisnis bahan kimia, termasuk pabrik petrokimia dan pengolahan gas menjadi bahan kimia dasar seperti amonia dan metanol. Mereka juga berencana untuk membangun infrastruktur dan komersialisasi biometana sebagai renewable gas.
Arief menyampaikan bahwa PGN akan terus beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis, baik domestik maupun global. Fokus pada LNG dan bisnis bahan kimia menjadi langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan perusahaan di masa depan dan meningkatkan pemanfaatan gas bumi domestik.
Komentar