Kartika Putri, seorang selebriti Tanah Air, telah kembali ke Indonesia setelah menjalani perawatan intensif di Singapura, dikutp dari Okezone.
Pemulihan wajahnya yang sempat melepuh menjadi sorotan publik, tetapi tidak selalu dalam cahaya yang positif. Netizen, termasuk seorang dokter bernama Richard Lee, memberikan komentar yang kontroversial terkait kondisi Kartika Putri.
Dalam sebuah wawancara yang diunggah di kanal YouTube Intens Investigasi, Kartika Putri menanggapi nyinyiran yang dia terima dengan berbagai perasaan, dari sedih hingga miris.
Ia menyoroti bahwa sebagai seorang dokter, seharusnya Richard Lee memiliki rasa empati yang tinggi terhadap pasien, namun tanggapannya terhadap kondisi Kartika Putri dianggap kurang pantas.
Kartika Putri juga menyebut bahwa komentar Richard Lee tidak hanya kurang empati, tetapi juga menyinggung sumpah kedokteran yang seharusnya menjadi landasan moral bagi seorang dokter.
Dengan nada kekecewaan, Kartika Putri menyatakan bahwa sikap tersebut menunjukkan bahwa sumpah kedokteran terkesan sia-sia jika tidak diikuti dengan sikap yang sesuai.
Kritik terhadap Kartika Putri tidak hanya datang dari Richard Lee, tetapi juga dari sejumlah netizen yang meragukan pilihan Kartika Putri untuk berobat di luar negeri, khususnya Singapura.
Beberapa dari mereka bahkan menyindir bahwa mengapa Kartika Putri tidak berobat di dalam negeri atau mempertanyakan kemampuan dokter yang menanganinya.
Namun, Kartika Putri menegaskan bahwa pilihannya untuk berobat di Singapura didasari oleh alasan medis yang kuat.
Keputusannya tersebut juga didukung oleh pertimbangan-pertimbangan yang matang bersama tim medis yang menanganinya.
Kartika Putri menilai bahwa kritik terhadap pilihannya untuk berobat di luar negeri seharusnya tidak menjadi fokus utama, melainkan empati dan dukungan terhadap proses pemulihannya.
Dalam tanggapannya, Kartika Putri juga menyoroti dampak dari komentar-komentar negatif tersebut terhadap masyarakat luas. Ia menyayangkan bahwa konten-konten yang seharusnya mengedukasi justru turut memperkuat opini-opini negatif yang tidak memberikan dampak baik bagi masyarakat.
Meskipun menghadapi kritik dan nyinyiran, Kartika Putri tetap tegar dan fokus pada proses pemulihannya.
Ia berharap agar situasi tersebut dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berempati dan menghargai perjuangan orang lain dalam menghadapi tantangan kesehatan.
Dengan demikian, penting bagi kita semua untuk lebih memperhatikan bagaimana kita memberikan komentar dan tanggapan terhadap kondisi orang lain, terutama dalam situasi yang sensitif seperti sakit dan pemulihan.
Empati dan dukungan adalah kunci dalam membentuk komunitas yang peduli dan menghargai satu sama lain.
Komentar