Daerah Hiburan Nasional Peristiwa Sejarah Sosial
Beranda » Berita » Berbagai Tradisi Menyambut Ramadhan di Berbagai Kota Indonesia

Berbagai Tradisi Menyambut Ramadhan di Berbagai Kota Indonesia

Sumber: kompas.com, Indonesia.travel

Ramadhan merupakan bulan penuh berkah bagi umat Islam di seluruh dunia, tidak hanya dirayakan dengan ibadah, tetapi juga dengan tradisi-tradisi khas setiap daerah. Di Indonesia, negara dengan keberagaman budaya yang kaya, tradisi menyambut Ramadhan memiliki nuansa yang berbeda-beda di setiap kota.

Tradisi Unik Menyambut Ramadhan di Indonesia

Nyadran – Surabaya

Di Surabaya, tradisi “Nyadran” menjadi bagian tak terpisahkan dalam menyambut bulan Ramadhan. “Nyadran” adalah upacara ritual masyarakat Jawa Timur yang dilakukan setiap bulan Ruwah, menjelang Ramadhan.

Masyarakat berkumpul di pemakaman untuk berziarah dan memberikan sesaji kepada leluhur mereka. Tradisi ini dianggap sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas rezeki yang diberikan, serta sebagai persiapan spiritual menyambut bulan suci.

Kakek Korban Tabrak Lari di Medan Berakhir Meninggal Dunia, Jenazah Numpang ke Rumah Tetangga

Meugang – Aceh

Kota yang diberi julukan Serambi Mekkah ini pastinya punya beragam tradisi unik dalam menyambut bulan Ramadan, salah satunya adalah Meugang. Disebut juga Makmeugang atau Haghi Mamagang, tradisi ini dilaksanakan saat menjelang bulan Ramadan, Hari Raya Idul Fitri, dan Hari Raya Idul Adha.

Meugang sudah ada dari sejak zaman kerajaan Aceh Darussalam, yaitu sekitar abad ke-14. Pada pelaksanaannya, masyarakat akan membeli daging di pasar, namun ada juga yang menyembelihnya. Daging ini kemudian dihidangkan dengan hidangan terbaik dan disantap bersama keluarga, rekan kerja (Meugang Kantor), dan warga desa (Meugang di Gampong).

Munggahan – Jawa Barat

Munggahan di Jawa Barat pastinya sudah tidak asing lagi dengan tradisi yang satu ini menjelang bulan Ramadan. Warga Sunda di Jawa Barat sudah biasa melakukan Munggahan sekitar satu atau dua hari sebelum bulan puasa.

Pada pelaksanaannya, masyarakat akan berkumpul bersama keluarga untuk mengadakan piknik di tempat wisata, makan bersama, ziarah kubur, atau membersihkan tempat ibadah. Bahkan, pada zaman dahulu para warga terutama anak laki-laki akan pergi ke sungai untuk mandi, sebagai tanda membersihkan diri memasuki bulan suci.

Viral Perusakan Rumah Ibadah Diduga Gereja di Sukabumi

Pakarena – Makassar

Di Makassar, tradisi “Pakarena” atau tarian tradisional Bugis menjadi bagian penting dari perayaan menyambut Ramadhan. Setiap malam sebelum Ramadhan, masyarakat Bugis melakukan tarian Pakarena sebagai bentuk syukur atas berkah yang diberikan sepanjang tahun.

Tarian ini diiringi dengan musik tradisional dan dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur serta persiapan menyambut bulan suci dengan hati yang bersih.

Tumpeng Megono – Semarang

Di Semarang, tradisi “Tumpeng Megono” menjadi bagian dari perayaan menyambut Ramadhan. “Tumpeng Megono” adalah upacara tradisional Jawa Tengah yang dilakukan pada bulan Ramadhan sebagai bentuk rasa syukur atas berkah yang diberikan sepanjang tahun.

Masyarakat berkumpul untuk menyantap hidangan “Megono”, sejenis tumpeng yang terbuat dari beras kuning dan hidangan khas Jawa Tengah lainnya. Tradisi ini dianggap sebagai simbol kebersamaan dan persiapan spiritual menjelang bulan suci.

Tradisi-tradisi menyambut Ramadhan di berbagai kota di Indonesia tidak hanya mencerminkan kekayaan budaya dan keislaman, tetapi juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas lokal masing-masing daerah.

Melalui tradisi-tradisi ini, masyarakat dapat merayakan kebersamaan, rasa syukur, dan persiapan spiritual dengan penuh kegembiraan dan keikhlasan menjelang bulan suci Ramadhan.

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *