Jakarta, Batak Pos – Balikpapan, sebagai salah satu kota mitra dan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) bersama Samarinda, Penajam Paser Utara (PPU), dan Kutai Kartanegara, tengah fokus pada penguatan dan perluasan kapasitasnya. Kepala Bappeda Litbang Kota Balikpapan, Murni, mengidentifikasi enam isu strategis yang menjadi prioritas dalam kerangka penguatan kapasitas wilayah Balikpapan sebagai mitra IKN.
Isu-isu tersebut melibatkan program utama, seperti pengurangan stunting, penurunan tingkat pengangguran, dan peningkatan konektivitas kota. Murni menyebut, “Khusus untuk konektivitas kota, kami juga menambahkan aspek rigid tematik,” yang melibatkan penataan Pasar Baru, Klandasan, dan Kebun Sayur. Langkah ini juga mencakup tematik UMKM dan Ekonomi Kreatif, seperti penataan Taman Bekapai, Asrama Haji, dan kawasan Ruhui Rahayu yang sedang dalam proses.
Selain itu, fokus pada penguatan ekonomi dan investasi daerah, termasuk Kawasan Industri Kariangau dan Sentra Industri Kecil Somber. “Upaya berikutnya adalah peningkatan fasilitas pariwisata, pengendalian inflasi, dan peningkatan kewirausahaan, khususnya dalam sektor UMKM,” tambahnya.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, menambahkan bahwa Balikpapan telah menyusun rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) tahun 2025-2045 dan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) tahun 2025. Ini dilakukan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas dalam penganggaran kegiatan dan pelaksanaan kinerja pemerintah daerah.
Rahmad menekankan bahwa air menjadi salah satu persoalan utama, dan untuk mengatasi hal ini, langkah diambil dengan memperbaiki Waduk Manggar. Waduk ini tidak hanya diperbaiki tetapi juga direvitalisasi untuk memenuhi kebutuhan warga. Namun, seiring pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, masih diperlukan upaya lebih lanjut.
Komentar