Analis dari MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, yang akrab dipanggil Didit, mengungkapkan bahwa pelaku pasar saat ini masih menahan ekspektasi terhadap bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed. Didit menyatakan bahwa baru pada akhir kuartal II-2024, pasar dapat mengantisipasi sikap ‘dovish’ dari The Fed.
“Diharapkan pada bulan Juni-Juli 2024, The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga, setelah adanya desas-desus tentang potensi pemangkasan suku bunga pada bulan Maret ini,” ujar Didit kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Menurut Didit, meskipun sebagian investor mengharapkan pemangkasan suku bunga oleh The Fed dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada hari Rabu (20/03) di AS, namun hal tersebut tidak terjadi. Hal ini disebabkan oleh kinerja ekonomi AS yang, meskipun membaik, masih belum mencapai target yang diharapkan oleh The Fed.
“Walaupun data ekonomi AS menunjukkan performa yang membaik, namun belum mencapai target yang diinginkan,” tambah Didit.
Didit memperkirakan bahwa tidak akan ada perubahan terhadap Fed Fund Rate (FFR) dalam pertemuan Maret ini, sejalan dengan konsensus pasar dan ekspektasi investor yang telah dijabarkan sebelumnya dalam pertemuan FOMC.
Seiring dengan proyeksi terhadap The Fed, Didit juga memprediksi bahwa Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 6 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada hari Rabu (20/03) ini.
Didit menambahkan bahwa ruang untuk penurunan suku bunga BI diperkirakan akan terbuka pada semester II-2024, dengan memperhatikan tekanan inflasi domestik dan prospek penurunan suku bunga global.
Dengan demikian, Didit memperkirakan bahwa pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan cenderung mengalami koreksi terlebih dahulu, mengingat belum adanya tanda-tanda pemangkasan suku bunga acuan, baik di tingkat global maupun lokal.
“Pada skenario terburuk, IHSG diperkirakan akan menguji area support di level 7238,” tutup Didit.
Dengan demikian, ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter global dan lokal masih menjadi sorotan utama, sementara pelaku pasar terus mengamati perkembangan ekonomi dan kebijakan bank sentral untuk mengantisipasi pergerakan pasar ke depan.
Komentar