HarianBatakpos,com, JAKARTA – BP: Abuya Mama Ghufron, seorang penceramah asal Kabupaten Malang, menjadi sorotan di media sosial setelah mengklaim bahwa ia dapat berkomunikasi dalam bahasa semut. Kehebohan seputar kemampuan uniknya ini memicu rasa penasaran dan kekaguman dari masyarakat. Namun, siapakah sebenarnya Abuya Mama Ghufron?
Abuya Mama Ghufron adalah pengasuh Pondok Pesantren UNIQ Nusantara di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Beliau merupakan tokoh yang memiliki peran penting dalam keberlangsungan Ponpes tersebut, yang merupakan salah satu dari sembilan Ponpes yang dikelolanya.
Menurut pengurus Ponpes UNIQ Nusantara, Ubad Aminullah, Abuya Mama Ghufron lahir dengan nama Iyus Sugirman. Ia merupakan anak dari pasangan suami istri, H Endang Mustofa dan Hj Suntari, di Jawa Barat. Keturunan pahlawan, Abuya Mama Ghufron memiliki garis keturunan yang terhormat, dengan kakeknya yang gugur dalam perjuangan melawan penjajah Belanda dan sekutunya.
Kisah perjalanan hidup Abuya Mama Ghufron dimulai sejak masa kecil, di mana keunikan dan keistimewaannya telah terlihat sejak dini. Setelah meninggalkan sekolah dasar tanpa menamatkannya, Abuya Mama Ghufron melarikan diri dan ditemukan di Pondok Pesantren Cibuntu, Pandeglang, Banten, yang dikelola oleh Alhasaniah. Di situlah, KH Hasan Amin atau Abuya Armin menjadi guru pertamanya, dan memberikan nama Muhammad Abdul Ghufron, seperti disadur dari laman iNews.id.
Kisah hidup Abuya Mama Ghufron mencerminkan perjalanan yang penuh dengan keunikan, keteguhan, dan keberanian. Kemampuannya dalam berkomunikasi dengan bahasa semut dan Suryani menjadi bukti dari keistimewaan yang dimilikinya. Keberadaannya sebagai seorang penceramah dan pengasuh Ponpes UNIQ Nusantara memberikan inspirasi dan semangat bagi banyak orang.
Abuya Mama Ghufron menjadi contoh teladan bagi generasi muda dalam menjalani kehidupan dengan penuh semangat, keberanian, dan keikhlasan. Kisah hidupnya yang penuh perjuangan dan keistimewaan menjadi sumber inspirasi yang memotivasi banyak orang untuk mengejar impian dan menghidupi nilai-nilai kebaikan.
Komentar