Langkat-BP: Menjelang selesainya pendidikan siswa-siswi kelas IX di sekolah Madrasah Tsanawiah Negeri 3 Langkat yang berada di Jalan Tanjung Pura No. 40 Desa Stabat Lama Barat, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, berbagai macam cara dilakukan sejumlah oknum pendidik atau Komite untuk melakukan pemotongan uang tabungan siswa-siswi yang sudah 3 (tiga) tahun menabung.
Hal tersebut disampaikan salah seorang orangtua murid kepada harianbatakpos.com pada hari Senin (22/6/ 2020) sekira pukul 11.00 WIB.
Seperti informasi yang dihimpun, pemotongan uang tabungan perpisahan kelas IX sebanyak 10 (sepuluh) kelas yang setiap murit diwajibkan membayar uang sebesar Rp 150 ribu ditambah uang kataman sebesar Rp 25 ribu, totalnya Rp 175 ribu. Yang dilakukan Ketua Komite sangat memberatkan para orangtua murid.
“Untuk pemotongan uang tabungan kelas IX yang sudah lulus dan akan melanjutkan kejenjang menengah atas dilakukan Ketua Komite, dengan alasan untuk mengadakan acara perpisahan disalah satu rumah makan Cabe Ijo Stabat dan entah bagaimana acara tidak jadi, uang perpisahan dialihkan untuk digunakan membeli seng tapi sampai saat ini seng juga tidak ada di pasang,” kata orangtua murid yang tidak mau disebutkan namanya.
Katanya, yang menjadi pertanyaan para orangtua murid untuk acara perpisahaan di rumah makan Cabe Ijo tidak jadi, tiba-tiba saja uang mau digunakan untuk membeli seng tanpa ada rapat komite, terangnya.
Terpisah, Kepala Madrasah Tsanawiah Negeri 3 Langkat, Zulkarnain Dahri, SPd.MM saat ditemuai harianbatapos.com diruang kerjanya, beberapa guru mengatakan Bapak (Zulkarnain) tidak bisa ditemui dikarenakan lagi sibuk.
“Bapak temui saja Pak Taufik. SPd dia Bendahara sekolah sekarang, Pak Taufik berada diruangan guru,” ujar seorang guru.
Saat media ini menemui Bendahara Sekolah diruangan guru tidak berhasil juga. “Pak Taufik baru keluar,” katanya lagi. (BP/L1)
Komentar