Jakarta, BP – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) membawa peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Presiden Director dan CEO Indosat, Vikram Sinha, mengatakan adopsi AI di Indonesia bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan PDB mendekati angka 7%.
Sebagai catatan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2024 tercatat 5,11%. “Adopsi AI di Indonesia sangat cepat dan sangat penting untuk bisnis dan konsumen,” kata Vikram dalam acara Tech & Telco Forum 2024, Jumat (5/7/2024).
Ia mengatakan AI merupakan tool penting untuk mendemokratisasi inovasi. Untuk itu, penting bagi Indonesia untuk mengembangkan teknologi AI tak hanya di wilayah perkotaan, tetapi juga ke desa-desa.
“Kita harus pergi ke desa. Ketika demokratisasi inovasi terjadi, kita akan melihat inovasi yang sebenarnya ada di desa-desa,” ia menjelaskan.
Vikram percaya bahwa masa depan teknologi ada pada pengembangan AI. Ia bercerita soal bagaimana Apple meluncurkan Apple Store sekitar tahun 2007-2008 dan kala itu langsung menghimpun 700 aplikasi.
Lalu, pada 2012 Google meluncurkan Play Store dan langsung menghimpun 17.000 aplikasi.
Ketika ChatGPT hadir, penggunanya langsung tembus 3 juta dalam waktu singkat. Ia membayangkan dalam 3-5 tahun terakhir, angka pertumbuhan AI akan jauh lebih signifikan.
“Saya melihat quote ‘internet untuk semua’. Telkom Group dan Telkomsel memimpin dalam menggelar internet untuk semua. Menurut saya, saat ini waktunya kita beranjak ke ‘AI untuk semua’,” ia menjelaskan.
Komentar