Jakarta – BP: Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian secara resmi melantik Agus Fatoni sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) di Sasana Bakti Praja Kemendagri, Jakarta. Dalam momen penuh khidmat ini, Fatoni menegaskan kesiapannya untuk melanjutkan roda pemerintahan Provinsi Sumut dan menghadapi berbagai tantangan besar di depan mata.
Langkah Pertama: Fokus pada PON dan Program Prioritas
Usai pelantikan, Agus Fatoni menyatakan komitmennya untuk segera menyiapkan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan digelar pada September mendatang. “Selain itu, sesuai dengan arahan Mendagri, tugas Pj Gubernur Sumut diharapkan segera bisa mempersiapkan PON dan program prioritas lainnya,” ujar Fatoni.
Pergeseran Posisi: Tantangan Baru Bagi Seorang ASN Berpengalaman
Fatoni, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri, mengungkapkan bahwa perpindahan posisi adalah hal yang biasa bagi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN). “Hari ini saya diberikan amanah untuk bisa menjalankan tugas sebagai Pj Gubernur Sumut,” tambahnya.
Pengalaman Fatoni: Jaminan Kualitas Kepemimpinan
Mendagri Tito Karnavian menegaskan bahwa Agus Fatoni sangat layak menjadi Pj Gubernur Sumut, mengingat pengalamannya yang luas. Fatoni telah dua kali menjabat sebagai Pj Gubernur, yakni di Sulawesi Utara dan Sumatera Selatan. “Beliau sudah pernah menjadi Pj yang cukup matang. Pertama di Sulawesi Utara, kemudian Sumsel, sekarang naik kelas sedikitlah di Sumut,” kata Tito.
Tantangan PON: Ujian Besar untuk Pj Gubernur Baru
Tito menekankan pentingnya pengalaman Fatoni dalam menghadapi tantangan besar seperti PON. “Karena PON ini masalahnya banyak tentang keuangan, maka kita tidak ingin ambil risiko. Orang yang berpengalaman jadi Pj dua kali dan mengerti tentang keuangan daerah sangat diperlukan,” ujarnya.
Amanah dan Takdir: Seruan untuk Para Pj Kepala Daerah
Tito juga mengingatkan para Pj Kepala Daerah yang baru dilantik untuk segera menyesuaikan diri dengan tugas baru mereka. Ia menekankan bahwa jabatan adalah amanah dari Tuhan Yang Maha Esa. “Apa yang terjadi di detik ini, kita percaya adalah takdir dari Tuhan Yang Maha Esa,” jelas Tito.
Komentar