Jakarta, HarianBatakpos.com – Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD DPR RI) resmi menjatuhkan sanksi teguran lisan kepada anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Dhani, dalam sidang etik yang digelar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2025). Sanksi dijatuhkan menyusul ucapannya yang dianggap menghina marga Pono milik musisi Rayen Pono dengan menyebutnya sebagai “porno” dalam diskusi hak cipta.
Ketua MKD DPR RI Nazaruddin Dek Gam menyatakan bahwa Ahmad Dhani melanggar kode etik sebagai legislator dan harus meminta maaf kepada pelapor dalam waktu paling lama tujuh hari sejak keputusan diketok.
“Menyatakan Teradu melakukan pelanggaran kode etik anggota DPR RI. Menghukum Teradu dengan teguran lisan disertai kewajiban meminta maaf kepada Pengadu paling lama tujuh hari sejak keputusan ini,” kata Dek Gam saat memimpin sidang.
Rayen Pono hadir sebagai pihak pengadu dalam sidang ini. Sebelumnya, ia merasa tersinggung dengan pernyataan Ahmad Dhani yang salah mengucapkan marga “Pono” menjadi “Porno” dalam diskusi terbuka terkait hak cipta.
Klarifikasi Ahmad Dhani: Slip of the Tongue
Ahmad Dhani mengaku pernyataan tersebut merupakan slip of the tongue atau keseleo lidah, dan ia siap menjalani proses hukum jika memang diperlukan.
“Itu murni 100 persen slip of the tongue dan yang bersangkutan sudah melaporkan saya ke kepolisian. Saya akan menjalani proses hukum itu kalau memang ada,” ujar Ahmad Dhani di hadapan majelis MKD.
Ia juga meminta arahan dari MKD jika pernyataannya terbukti memiliki unsur pidana. “Mohon arahan, kalau memang ada unsur pidana, saya siap memperbaiki diri sebagai anggota DPR,” imbuhnya.
Komnas Perempuan Soroti Ucapan Seksis
Sebelumnya, Komnas Perempuan juga mengecam pernyataan Ahmad Dhani dalam rapat Komisi X DPR yang dianggap seksis. Ia sempat melontarkan gagasan agar naturalisasi pemain sepak bola dilakukan melalui pernikahan dengan perempuan WNI untuk menghasilkan anak bertalenta.
Komentar