Jakarta-BP:Pesilat Indonesia, Hanifan Yudani Kusumah yang meraih medali emas di ajang Asian Games 2018 mengaku refleks saat menyatukan Presiden Joko Widodo dan Ketua PB IPSI Prabowo Subianto dalam pelukan bersama.
Momen bersejarah tersebut sontak mencuri perhatian publik. Banyak komentar positif terhadap sikap Hanifan tersebut.
“Saya refleks saat memeluk Pak Jokowi dan Pak Prabowo, kemudian berpelukan bersama,” ujarnya ditemui setelah laga final di Padepokan Pencak Silat di TMII, Jakarta Timur, Rabu (29/8).
1. Harapan Hanifan akan Indonesia yang rukun dan damai
Momentum tersebut tak disangka menjadi sorotan publik Tanah Air. Hanifan mengaku bersikap spontan dan dilakukan demi membuktikan kepada masyarakat bahwa tidak ada politik dalam pencak silat.
“Niatannya silaturahim dan semoga Indonesia rukun dan selalu damai. Di pencak silat juga tidak ada politik-politikan,” ucap putra pasangan Dewiyanti dan Dani Wisnu tersebut.
2. Bangga bisa harumkan nama bangsa
Ia mengaku bersyukur dan bangga karena bisa membawa harum nama bangsa, sekaligus menambah koleksi medali emas bagi kontingen Indonesia.
“Terima kasih kepada semua pihak yang membantu dan mendoakan. Medali ini untuk keluarga, pelatih, dan masyarakat Indonesia,” katanya.
3. Belum pikirkan bonus dari pemerintah
Selain sukses di Asian Games 2018, Hanifan pernah meraih medali emas di PON Jawa Barat 2016, kemudian menjadi yang terbaik pada “World Champions” di Bali pada 2016, serta Malaysia Terbuka di Pinang dan Sabah.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengaku belum memikirkan penggunaan uang Rp1,5 miliar yang akan diterimanya sebagai bonus dari pemerintah.
Pesilat kelahiran Bandung, 25 Oktober 1997 tersebut memeluk Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto secara bersama-sama di tribun kehormatan sembari berbalut bendera Merah Putih.
Setelah merayakan kemenangan atas pesilat Vietnam, Thai Linh Nguyen, Hanifan yang turun di kelas C putra 55kg-60kg naik ke tribun kehormatan dan bersalaman dengan pejabat negara yang hadir.
Sumber: Idntimes (JP)
Komentar