Headline Nasional Politik
Beranda » Berita » Akhirnya Rismon Sianipar Akui Bukan Ijazah Jokowi yang Palsu

Akhirnya Rismon Sianipar Akui Bukan Ijazah Jokowi yang Palsu

Ijazah Jokowi
Foto yang disebut sebagai ijazah Jokowi. (/foto/Google)

Jakarta, harianbatakpos.com – Rismon Sianipar yang mengaku sebagai ahli digital forensik menyebutkan, bahwa bukan ijazah Jokowi yang palsu. Tapi foto ijazah Jokowi yang diposting di media sosial itu lah yang palsu.

Rismon Sianipar mengucapkan pengakuan itu setelah dapat cecaran dari pakar psikologi forensik, Reza Indragiri, dalam sebuah podcast. Awalnya, Reza mempertanyakan kesimpulan Rismon tentang ijazah Jokowi, sementara belum pernah memegang ijazah aslinya.

“Kesimpulannya ijazah itu palsu? Bagaimana mungkin bisa sampai simpulan ijazah palsu. Bang Rismon sendiri mengakui kan tidak pernah memegang ijazah Jokowi kan?” tanya Reza.

Profil Rachmat Pambud Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional

Menjawab itu, Rismon Sianipar malah membeberkan niatnya hanyalah untuk memberi edukasi pada masyarakat. “Saya ingin mengedukasi publik, bahwa apa yang diklaim di medsos Dian Sandi ini ijazah Jokowi asli, fotonya ini, ya saya bantah,” katanya.

Rismon pun tetap pada pendiriannya. Yakni dalam pengujian lewat aplikasi menyatakan, bahwa foto ijazah Jokowi postingan Dian Sandi adalah palsu.

“Bahwa berdasarkan ELA itu banyak sekali potensial edit. Terutama ‘copypaste’, sebaran dari kompresinya itu tidak seragam. Maka itu potensial edit sangat tinggi. Bahkan saya uji hampir 70 persen, lewat 50 persen maka kita harus menyimpulkan itu cenderung ‘fake’,” katanya.

Reza Indragiri lantas mengatakan kesimpulannya, berarti bukan ijazah Jokowi yang palsu, melainkan foto postingan Dian Sandi. Sementara Rismon Sianipar mengakui bahwa selama ini yang palsu bukan ijazah Jokowi, melainkan foto postingan.

Hingga Juni 2025, Kejati Sumut Tuntut Pidana Mati 49 Terdakwa Pengedar Narkotika

“Memang itu kan, kan selalu dalam apa, ijazah Jokowi yang diklaim asli oleh Dian Sandi kita harus jawab, lewat apa? Ya bukan lewat subjektif oh itu palsu. Ada tools, error level analisis, mendeteksi sebaran kompresi dari citra digital itu. Dan memang banyak sekali terdeteksi itu hasil editan,” kata Rismon Sianipar.

“Kalau polisi punya ahli kan pasti juga mendeteksi yang sama. Jadi itu menjawab yang di media sosial kita harus hati-hati, siapa pun mengatakan itu klaim ya sudah kita uji,” tambahnya. (RjP)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *