Medan-BP: Puluhan Aparatur Sipil Negara(ASN) di jajaran Biro Humas dan Keprotokolan Kantor Gubsu diduga terima gaji buta akibat pemberdayaan pimpinan yang tidak becus.
Informasi yang dihimpun manajemen kepegawaian di Biro Humas dan Keprotokolan Pemprovsu paska kepemimpinan Ilyas Sitorus tak becus. Soalnya Biro Humas dan Keprotokolan sebenarnya over kapasitas pegawai. Tapi justeru menerima pegawaii honor, tenaga pendukung ataupun tenaga ahli.
Sejumlah ASN ditemui di Biro Humas Pemprovsu, Selasa(6/11) mengakui keberadaan mereka sejak era kepemimpinan Ilyas Sitorus sama sekali tidsk diberdayakan sebagaimana mestinya.
“Kabiro jauh lebih mengutamakan tenaga honorer dibanding ASN. Kami diperlakukan layaknya anak tiri. Tidak pernah diberi tugas. Apalagi yang namanya SPPD. Tugas luar kota umumnya ditugaskan tenaga honor,” ujar mereka tanpa menyebutkan jatidirinya.
Menjawab pertanyaan bawa merrka tidak memiliki keahlian, mereka membantahnya. Tidak benar kami tidak memiliki keahlian. Era sebelumnya, kami lengkap SDM seperti tukang foto, komputer, juru liput kegiatan, edit foto dan sebagainya.
Jadi atasan kami yang tidak becus memimpin dan memberdayakan kami akhir-akhir ini.
“Kami pun tak tahu apa motivasi pimpinan menampung tenaga honor sementara ASN over cavasitas,” ujarnya.
Pengamat Sosial sekaligus Akademisi DR Robert Tua Siregar merasa heran terhadap kinerja Kabiro Humas Dan Keprotokolan Kantor Gubdu Ilyas Sitorus mengapa lebih memberdayakan tenaga honor ketimbang ASN.
“Jika benar tenaga ASN berlebih kenapa justeru menambah atau menampung tenaga honor lagi. Inikan program buang-buang anggran. Apa sih motivasinys dibalik permainan ini,” katanya.
Kalaupun pimpinan mengatakan ada alasan ASN dimaksuf tidak memiliki keahlian atau skil seperti IT, photograper, penulis berita atau liputan, kenapa bukan ASN itu dikirim belajar. Dengan didiklatkannya ASN itu kan bisa diberdayakan selamanya.
Sefangkan tenaga honor itu kan sifatnya temporer. Jika tidak ada kejanya yang menjanjikan yah bidalah bertahan namun afa ketja yang lebih layak honor itu kan pasti ditinggalkannya
“Seharusnya Kabiro Humas dan Keprotokolan melakukan penghematan anggaran lewat pemberdayaan ASN yang ada,” ujar DR Robett Tua Siregar dosen Fisipol USU itu kepada PB, Selasa(7/11) ketika diminta tanggapannya soal adanya ASN Biro Humas tidak dibetdayakan.
Disebutkan dalam kondisi perrkonomian bangsa saat ini seharusnya instansi pemerintah itu harus mampu melakukan penghematan anggaran namun meningkatlan kualitas kerja.
Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Kepala Biro Has dan Keprotokolan Pemprovsu Ilyas Sitorus MPd menepis informasi miring itu. Semua ASN di jajaran Biro Humas diakomodir.
“Jadi kalau ada ASN yang tidak diberdayakan, itu kesalahan oknum Kabagnya masing-masing. Karena kabagnya yang menugaskan anggotsnya sesuai tupoksinya,” ujar Ilyas.
Untuk itu, silahkan tanyakan ke Kabag bersangkutan, ujar Ilyas dengan singkat. (BP/RD)
Komentar