Ekbis
Beranda » Berita » Aksi Buyback Saham Berlangsung Besar-besaran di Sesi I

Aksi Buyback Saham Berlangsung Besar-besaran di Sesi I

Aksi Buyback Saham Berlangsung Besar-besaran di Sesi I
Aksi Buyback Saham Berlangsung Besar-besaran di Sesi I
Jakarta, BP – Sejumlah perusahaan melakukan pembelian kembali (buyback) secara besar-besaran pada tahun ini. Pergerakan saham yang melakukan pembelian kembali (buyback) terpantau bervariasi pada perdagangan sesi I Senin (15/7/2024).

Terdapat delapan saham yang berpartisipasi, di mana dua di antaranya berhasil menguat, dua saham cenderung stagnan, dan empat saham mengalami koreksi. Dalam konteks buyback saham, aksi ini menjadi sangat penting untuk mengurangi tekanan jual di pasar.

Dari saham yang berhasil menguat, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan peningkatan signifikan, yakni mencapai 4,9% ke posisi Rp 1.500/unit. Dalam sepekan terakhir, SRTG juga melesat 2,74%, dan sebulan terakhir melonjak 4,9%. Namun, sepanjang tahun ini, saham SRTG masih ambles 8,54%. Ini menunjukkan bahwa meskipun buyback dilakukan, fluktuasi harga tetap menjadi tantangan.

Sebaliknya, saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mengalami koreksi terparah pada sesi I hari ini, dengan penurunan 2,33% menjadi Rp 7.325/unit. Dalam sepekan terakhir, INTP mengalami penurunan lebih dalam sebesar 4,25%, dan dalam sebulan terakhir merosot 1,01%, sementara sepanjang tahun ini turun hingga 22,07%. Koreksi ini menunjukkan risiko yang dihadapi emiten di tengah aksi buyback.

Cara Cek BPNT Juni 2025 di Situs Resmi Kemensos

Dalam sebulan atau lebih setelah buyback, performa saham emiten berbeda-beda. Misalnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) terbang 12,3% dalam sebulan terakhir, sementara saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) jatuh 3,85%. Hal ini mengindikasikan bahwa buyback saham dapat berdampak signifikan terhadap volatilitas harga.

Berikut adalah pergerakan saham buyback pada sesi I hari ini:

Emiten Kode Saham Harga Terakhir (Rp/unit) Harian Sepekan Sebulan YTD
Saratoga Investama Sedaya SRTG 1,500 4.90% 2.74% 4.90% −8.54%
Adaro Energy Indonesia ADRO 2,850 0.71% −1.72% 2.52% 19.75%
GoTo Gojek Tokopedia GOTO 50 0.00% 0.00% −3.85% −41.86%
Kalbe Farma KLBF 1,560 0.00% 0.00% −0.32% −3.11%
Medco Energi Internasional MEDC 1,305 −0.76% −4.40% 3.16% 12.99%
Bank Rakyat Indonesia (Persero) BBRI 4,840 −1.22% 1.89% 12.30% −15.46%
Trimegah Bangun Persada NCKL 950 −1.55% −3.55% −3.06% −5.00%
Indocement Tunggal Prakarsa INTP 7,325 −2.33% −4.25% −1.01% −22.07%

Sumber: RTI

Seperti diketahui, buyback saham adalah aksi korporasi yang dilakukan perusahaan untuk membeli kembali saham yang telah beredar di publik. Aksi buyback diperlukan agar jumlah kepemilikan saham publik dalam perusahaan tersebut semakin berkurang, sehingga likuiditas tetap terjaga.

Daya Beli Masyarakat Menurun, UMKM Butuh Dukungan APBN dan Digitalisasi

Ada beberapa tujuan buyback saham, antara lain untuk mengembangkan rasio keuangan, mempersiapkan cadangan modal, serta antisipasi penurunan harga saham. Tercatat ada delapan emiten yang berencana melakukan buyback dengan total anggaran mencapai ratusan miliar hingga triliunan rupiah. Berikut daftar emiten yang akan melaksanakan buyback:

Emiten Kode Saham Total Anggaran Buyback Awal Periode Buyback
Adaro Energy Indonesia ADRO Rp 4 triliun 16 Mei 2024
GoTo Gojek Tokopedia GOTO Rp 3,2 triliun 11 Juni 2024
Bank Rakyat Indonesia (Persero) BBRI Rp 1,5 triliun 13 Maret 2024
Kalbe Farma KLBF Rp 1 triliun 16 Mei 2024
Trimegah Bangun Persada NCKL Rp 1 triliun 27 Juni 2024
Indocement Tunggal Prakarsa INTP Rp 895 miliar 15 Mei 2024
Medco Energi Internasional MEDC Rp 200 miliar 30 Mei 2024
Saratoga Investama Sedaya SRTG Rp 150 miliar 16 Mei 2024

Sumber: Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia

Aksi buyback menjadi salah satu katalis positif untuk meredam tekanan jual yang ada saat ini, sekaligus mengurangi volatilitas yang terjadi di pasar. Namun, perlu diingat bahwa hal ini bersifat sementara. Investor perlu mencermati perkembangan kondisi makro dan fundamental dari emiten yang tengah melakukan buyback.

Dalam konteks rasio keuangan perusahaan, peningkatan rasio keuangan seringkali menjadi alasan perusahaan melakukan buyback saham. Makin sedikit saham di pasaran, maka rasio earning per share (EPS) juga akan semakin meningkat, memberikan sinyal positif kepada investor.

Hasil buyback saham dapat dijual kembali saat harga sedang mengalami tren kenaikan atau disimpan sebagai saham treasury. Jika harga saham turun, aksi buyback dapat menjaga psikologis investor, menarik minat untuk mengoleksi saham yang bersangkutan.

Dengan berita ini, diharapkan informasi mengenai buyback saham dapat membantu para investor dalam mengambil keputusan yang tepat di pasar modal.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan