Jakarta, HarianBatakpos.com – Aksi demo Darurat Indonesia yang berlangsung hari ini, Kamis (22/8/2024), berdampak signifikan pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kurs rupiah melemah tajam terhadap dolar AS, mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap stabilitas politik dan ekonomi Indonesia.
Menurut data Refinitiv, pada siang hari ini hingga pukul 13.00 WIB, nilai tukar rupiah mengalami penurunan 0,74%, berada di posisi Rp15.595/US$. Jika tren ini berlanjut hingga penutupan pasar hari ini, maka rupiah akan mencatatkan depresiasi selama dua hari berturut-turut, yang semakin mempertegas kondisi darurat di sektor finansial.
Dolar AS menyentuh posisi Rp16.595 pada siang hari ini, didorong oleh sentimen politik yang memanas akibat aksi demo Darurat Indonesia, yang menuntut revisi UU Pilkada. Kondisi ini menunjukkan betapa rentannya nilai tukar rupiah terhadap gejolak politik dalam negeri.
Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah mengesahkan beberapa perubahan penting dalam RUU Pilkada, termasuk perubahan syarat ambang batas pencalonan dari jalur partai yang hanya berlaku untuk partai tanpa kursi di DPRD. Selain itu, batas usia minimal calon gubernur dan wakil gubernur juga mengalami revisi, yang semakin memicu ketidakpuasan publik.
Kemarahan publik semakin memuncak akibat perubahan ini, yang terlihat dari derasnya protes di media sosial. Sejak kemarin, media sosial dibanjiri oleh gambar burung Garuda dengan tulisan Peringatan Darurat, simbol perlawanan terhadap perubahan ini.
Kondisi rupiah yang melemah di tengah krisis politik ini menjadi sinyal kuat bagi pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah stabilisasi. Stabilitas ekonomi dan politik yang kuat diperlukan untuk menjaga kepercayaan pasar dan mencegah depresiasi lebih lanjut dari rupiah.
Komentar