Jakarta – Kisah tragis datang dari Saint Von Colucci, seorang aktor muda asal Kanada yang baru saja meninggal dunia pada usia 22 tahun setelah menjalani 12 kali operasi plastik.
Obsesi Saint untuk menyerupai Jimin BTS, anggota boyband K-Pop terkenal, tidak hanya didorong oleh kekaguman semata, tetapi juga demi peran dalam sebuah web series.
Sayangnya, usahanya yang ekstrem ini berujung pada kematian, Jumat (17/5/2024) , seperti dilansir dari Wolipop.detik.com.
Saint Von Colucci diketahui menjalani berbagai prosedur operasi plastik di Korea Selatan, dengan biaya mencapai $220 ribu atau sekitar Rp 3,2 miliar.
Prosedur ini termasuk facelift, brow lift, eye lift, operasi bibir, operasi hidung, dan implan rahang. Semua operasi ini dilakukan dalam upaya untuk mengubah penampilannya agar lebih mirip dengan Jimin BTS, yang akan ia perankan dalam drama web berjudul “Pretty Lies.”
Dikutip dari Dailymail, komplikasi serius mulai muncul setelah operasi terakhir yang dijalani Saint. Ia mengalami infeksi dari implan rahang yang dipasang pada November tahun lalu.
Dalam upaya untuk memperbaiki kondisi tersebut, ia menjalani operasi pengangkatan implan. Namun, komplikasi pascaoperasi semakin parah, dan beberapa jam setelah diintubasi, Saint menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit Korea Selatan.
Publisis Saint, Eric Blake, menyatakan bahwa Saint sudah sangat menyadari risiko dari operasi yang ia jalani. Namun, ketidakpercayaan dirinya terhadap penampilannya, terutama pada bentuk rahangnya yang dinilai terlalu kotak dan lebar, mendorongnya untuk terus melakukan prosedur kosmetik ini.
“Dia sangat insecure dengan penampilannya. Dia memiliki rahang dan dagu yang sangat kotak dan dia berpikir itu terlalu lebar dan menginginkan bentuk V, bentuk yang dimiliki orang Asia,” ungkap Eric.
Saint Von Colucci mulai tinggal di Korea Selatan pada tahun 2019 untuk mengejar karier di industri musik dan akting. Sebelum operasi, ia sudah menandatangani kontrak selama tujuh tahun.
Namun, tekanan untuk menyesuaikan diri dengan standar kecantikan di Korea Selatan sangat mempengaruhi kepercayaan dirinya. “Dia sangat insecure dengan wajahnya. Sangat sulit untuknya mendapat pekerjaan di Korea Selatan dan dia merasa sangat didiskriminasi karena penampilan Baratnya,” tambah Eric.
Rencananya, Saint akan memulai syuting untuk “Pretty Lies” dari bulan Juni hingga Desember, di mana ia akan memerankan karakter utama sebagai seorang siswa internasional. Peran ini seharusnya menjadi titik balik dalam kariernya, tetapi sayangnya, ia tidak sempat melihat proyek tersebut terealisasi.
Kisah Saint Von Colucci adalah pengingat menyedihkan tentang tekanan yang sering dirasakan individu dalam upaya untuk menyesuaikan diri dengan standar kecantikan yang ekstrem.
Terutama dalam industri hiburan Korea Selatan, di mana penampilan fisik sering kali menjadi faktor utama dalam mendapatkan peran dan popularitas.
Obsesi Saint untuk mengubah penampilannya menjadi seperti Jimin BTS mencerminkan ketidakamanan yang dalam dan perjuangan untuk menerima diri sendiri. Meskipun ia berusaha keras untuk mencapai kesempurnaan, akhirnya, usahanya ini membawanya pada jalan yang tragis.
Kematian Saint Von Colucci adalah cerita yang mengharukan dan tragis tentang tekanan sosial, ketidakpercayaan diri, dan ekstremitas dalam mengejar standar kecantikan.
Semoga kisahnya dapat menjadi refleksi bagi kita semua tentang pentingnya menerima diri sendiri dan memahami bahwa kecantikan sejati datang dari dalam.
Meskipun Saint tidak lagi bersama kita, semoga perjuangannya menjadi pengingat bagi industri hiburan dan masyarakat untuk lebih memahami dan mendukung individu dalam perjalanan mereka menuju penerimaan diri.
Komentar