Daerah
Beranda » Berita » Alasan Uang Perpisahan, MTS Negeri 3 Langkat Masih Ada, Tapi Kenapa Tidak di Kembalikan?

Alasan Uang Perpisahan, MTS Negeri 3 Langkat Masih Ada, Tapi Kenapa Tidak di Kembalikan?

Bendahara Komite Madrasah Tsanawiah Negeri 3 Langkat, Iksan Daulay (masker putih) saat ditemui wartawan, Rabu (15/7/2020). BP/ Sangkot Sihotang

Langkat-BP: Bendahara Komite Madrasah Tsanawiah Negeri 3 Langkat, Iksan Daulay membantah bahwa uang perpisahan sekolah kelas IX berada sama pihak komite sekolah. Dia mengatakan bahwa uang tersebut dipegang panitia, dimana panitia tersebut adalah siswa.

“Untuk uang sampai saat ini tidak ada sama komite. Uang dipegang bendahara siswa dan saat ini siswanya sudah masuk pesantren di Purba Baru. Yang jelas uang dipegang oleh panitia, dan panitianya siswa,” kata Iksan saat ditemui harianbatakpos.com di Jalan Tengku Umar No.1 Stabat, Rabu (15/7/2020).

Iksan menjelaskan bahwa sebelumnya acara perpisahan akan dilakukan di Cabe Ijo. Selanjutnya dilakukan nego dengan begitu alot, dan setelah itu kita lakukan panjar, namun dikarenakan Covid-19 rencana perpisahan di Cabe Ijo tidak jadi dan uangnya sama siswa.

Hasil Seleksi Administrasi Lelang Jabatan Eselon II Pemprov Sumut Resmi Diumumkan

“Rencana kegiatan pengutipan uang perpisahan dilakukan pada bulan April di sekolah sebelum Covid. Dan ada berita acaranya pada saat dilakukan rapat komite kepada para orangtua murid di sekolah,” jelasnya.

Masih kata Iksan, setelah rapat komite dengan orangtua murid dilakukan, dana terkumpul masih 70% dan kegiatan acara perpisahan rencana akan dilakukan di sekolah, dan para guru mengingat seperti tahun semalam tenda yang dipasang rusak dibuat monyet dan rencana kita alihkan saja ke rumah makan Cabe Ijo.

Sementara itu, Sekertaris Komite Suparliadi yang juga menjabat di Kemenak Langkat mengatakan bahwa dana perpisahan sudah ada digunakan seperti panjar yang sebelumnya sudah dilakukan pembelian medali yang dibagikan kepada setiap siswa teknis, dimana  yang membagikan pihak sekolah karena kami tidak bagian dari sekolah dan hanya komite.

Suparliadi menerangkan, perpisahan sebenarnya keinginan dari siswa, biar saya ceritakan krologisnya dikarenakan keinginan dari siswa, selanjutnya kita undanglah para orangtua dan biayanya nominal sebesar Rp 150 ribu lain dari kataman Rp 25 ribu dan kita sepakatilah perpisahan dilakukan disekolah.

Bhabinkamtibmas Polsek Sidikalang Kota Cek Lahan Jagung

“Selanjutnya guru menjumpai kami dan mengatakan bila tenda terpasang tiba-tiba monyet menyerang tenda dan tenda rusak, sekolah tidak mau menganti,” pungkasnya.

Saat media ini menanyakan kepada Bendahara dan Sekretaris Komite, dana tersebut digunakan untuk apa, mereka menjawab akan digunakan untuk pembelian seng.

“Uang itu rencananya akan digunakan untuk membeli seng, dikarenakan adanya kendalanya Covid jadi kita hentikan dulu. Kami selaku komite pada prinsipnya hanya sebagai mediator, segala keptusan itu adalah kebersamaan, kami tidak punya hak, uang itu mau dikemanakan dan kalau itu tidak memungkinkan, untuk bisa dikembalikan mungkin kami akan menghubungi bagaimana caranya atau menghubungi melalui WA dan menanyakan uang itu mau di infakkan, dan tinggal nantilah itu,” tuturnya.

“Kami tinggal menunggu kapan bisa untuk mengumpulkan massa dan apa bila kita lakukan pengumpulan masa nanti bisa menyalahi aturan tim gugus, kenapa saya ngitu, karena saya selalu mengikuti  pertemuan tim gugus Covid,” ujarnya.

Masih katanya, “jadi ketua komitenya pak Bukhari tidak bisa dikarenakan dia pengawas di Dinas Pendidikan jadi waktunya tidak tebatas, dan yang bisa kesana kemari hanya kami berdua yang bisa,” paparnya.

Saat media ini menanyakan nomor HP panitia siswa yang bisa dihubungi, jawab Bendahara Komite dan Sekertaris “kami tidak ada nomlr HPnya.” Begitu juga orangtua murid mengatakan dengan kesal “kalau masalah sama panitia/siswa saya sudah tidak tau lagi bang, kalau medali memang benar ada dikasih sama anak,” sebut orangtua murid saat dihubungi media ini melalui WhatsApp. (BP/L1)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *