Medan, HarianBatakpos.com – Alergi air dapat menimbulkan reaksi kulit setelah kontak dengan air, termasuk air hujan, air mata, atau keringat. Kondisi medis yang jarang ini dikenal sebagai urtikaria aquagenik dan dapat dialami oleh siapa saja, meskipun penyebab pastinya belum diketahui.
Alergi air atau urtikaria aquagenik ditandai dengan munculnya ruam kemerahan, gatal, atau peradangan pada kulit setelah terkena air. Gejala ini menyerupai gatal-gatal pada umumnya, sehingga sering kali sulit dibedakan. Meskipun jarang, alergi air menimbulkan keresahan karena air merupakan kebutuhan utama manusia.
Penyebab Kemungkinan Alergi Air
Alergi air terjadi saat kulit kontak dengan berbagai jenis air, seperti air keran, air kolam, air hujan, air mata, hingga keringat. Peneliti menyebutkan bahwa senyawa kimia dalam air, seperti klorin, mungkin memicu pelepasan histamin yang menyebabkan reaksi alergi.
Kemungkinan lain adalah interaksi antara air dan zat tertentu pada kulit yang menghasilkan materi beracun, sehingga tubuh merespons dengan reaksi alergi untuk melawan zat tersebut. Dengan kata lain, zat alergen di dalam air menjadi pemicu utama alergi air.
Gejala Alergi Air
Gejala alergi air meliputi:
- Ruam kemerahan pada kulit
- Gatal atau rasa perih seperti terbakar
- Peradangan di area tubuh yang terkena air
- Pada kasus tertentu, ruam di sekitar mulut, sulit menelan, mengi, atau sulit bernapas dapat terjadi setelah mengonsumsi air.
Keluhan ini biasanya muncul dalam beberapa menit setelah kontak dengan air dan akan mereda dalam 30–60 menit setelah tubuh dikeringkan.
Cara Mengatasi Alergi Air
Hingga kini, belum ada pengobatan yang sepenuhnya menyembuhkan alergi air. Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meringankan gejala:
- Pemeriksaan Dokter
Dokter akan memeriksa penyebab alergi dan tingkat keparahannya. - Obat-obatan
Antihistamin dapat digunakan untuk meredakan gejala, sementara kortikosteroid membantu mengurangi peradangan. Obat ini dapat diberikan dalam bentuk oral, topikal, atau injeksi sesuai kebutuhan pasien.
Meskipun tidak dapat disembuhkan, pengelolaan yang tepat dapat membantu penderita alergi air menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih nyaman.
Komentar