MEDAN-BP – Aksi penolakan terhadap Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Agus Fatoni memanas. Aliansi Mahasiswa Sumut Bersatu mengaku menerima intervensi dari berbagai pihak menjelang unjuk rasa besar-besaran yang digelar di depan kantor Gubernur Sumut pada Selasa (25/6/2024).
Koordinator Aksi, Irham Sadani Rambe, mengungkapkan bahwa tekanan tersebut muncul sejak mereka melakukan konsolidasi akbar pada Minggu (23/6/2024). “Banyak pihak luar, terutama dari kalangan politik, yang berusaha menghalangi aksi kami. Mereka tidak ingin kami turun ke jalan,” jelas Irham saat diwawancarai Tribun-Medan.
Meskipun mendapatkan tekanan, semangat juang para mahasiswa tetap berkobar. “Walau jumlah kami tidak besar, kami akan terus menggelar aksi berjilid-jilid hingga aspirasi kami didengar,” tegasnya.
Aksi yang digelar oleh Aliansi Mahasiswa Sumut Bersatu ini melibatkan sekitar 10 himpunan mahasiswa dari berbagai daerah di Sumut, termasuk Persaudaraan Pemuda Islam Sumut, Himpunan Mahasiswa Labuhan Batu Raya, dan Ikatan Mahasiswa Padang Lawas Utara.
“Pergantian Pj Gubernur tanpa urgensi jelas menimbulkan pertanyaan besar. Sosok Agus Fatoni dianggap tidak memiliki rekam jejak kinerja yang baik, sementara banyak putra-putri asli Sumut yang lebih layak,” tambah Irham.
Massa aksi berjanji akan terus berjuang untuk memastikan perubahan yang mereka inginkan tercapai. “Kami akan terus melanjutkan perjuangan ini dengan penuh semangat dan keberanian,” tutupnya.
Komentar