Medan, HarianBatakpos.com – Bulan Syawal adalah bulan penuh berkah dan keutamaan bagi umat Islam. Setelah menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk tetap meningkatkan ibadah dan amalan baik di bulan Syawal. Berbagai amalan sunnah dapat dilakukan, seperti puasa sunnah enam hari, mempererat silaturahmi, serta meningkatkan ibadah lainnya.
Bulan Syawal menjadi kesempatan emas bagi umat Islam untuk meraih pahala lebih besar. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah puasa sunnah enam hari, yang memiliki keutamaan luar biasa. Menurut hadits Rasulullah SAW, “Barang siapa yang berpuasa Ramadan, kemudian diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun” (HR. Muslim, no. 1164). Puasa sunnah Syawal memiliki pahala besar karena Allah SWT melipatgandakan pahala amalan baik. Dengan berpuasa selama 30 hari di bulan Ramadan dan 6 hari di bulan Syawal, seolah-olah seseorang berpuasa selama setahun penuh.
Selain itu, bulan Syawal juga menjadi momen penting untuk mempererat hubungan silaturahmi dengan keluarga dan sesama muslim. Dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 1, Allah SWT berfirman, “Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.” Silaturahmi di bulan Syawal bisa dilakukan dengan mengunjungi keluarga, meminta maaf, serta memberikan hadiah atau sedekah. Rasulullah SAW juga bersabda, “Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Bulan Syawal bukan hanya sekadar untuk merayakan Idul Fitri, tetapi juga untuk menjaga amal ibadah dan tetap konsisten dalam beribadah. Rasulullah SAW mengajarkan, “Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang terus-menerus dilakukan meskipun sedikit” (HR. Muslim, no. 782). Oleh karena itu, meskipun Ramadan telah berlalu, semangat ibadah seharusnya tetap dijaga dengan terus melakukan amalan sunnah seperti puasa Senin Kamis dan puasa Ayyamul Bidh.
Puasa sunnah Senin Kamis juga dapat dilakukan di bulan Syawal. Rasulullah SAW sangat antusias dalam berpuasa pada hari Senin dan Kamis karena amal seseorang diperiksa pada hari tersebut. Beliau bersabda, “Amal-amal perbuatan itu diajukan (diaudit) pada hari Senin dan Kamis, oleh karena itu aku ingin amal perbuatanku diajukan (diaudit) pada saat aku sedang puasa” (HR. Tirmidzi).
Selain itu, puasa Ayyamul Bidh, yaitu puasa pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulannya, juga memiliki keutamaan yang besar, seperti berpuasa sepanjang tahun. Rasulullah SAW bersabda, “Puasa tiga hari di setiap bulannya adalah seperti berpuasa sepanjang tahun” (HR. Bukhari). Puasa ini adalah amalan yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW.
Komentar