Kesehatan
Beranda » Berita » Amoxicillin: Obat Antibiotik untuk Mengatasi Infeksi Bakteri

Amoxicillin: Obat Antibiotik untuk Mengatasi Infeksi Bakteri

Amoxicillin: Obat Antibiotik untuk Mengatasi Infeksi Bakteri (Alodokter.com)
Amoxicillin: Obat Antibiotik untuk Mengatasi Infeksi Bakteri (Alodokter.com)

Medan, Harianbatakpos.com – Amoxicillin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit akibat infeksi bakteri, seperti infeksi telinga, tonsilitis, atau bronkitis. Obat ini hanya boleh digunakan berdasarkan resep dokter, dilansir dari Alodokter.com.

Cara Kerja dan Kegunaan

Amoxicillin bekerja dengan cara menghambat pembentukan dinding sel bakteri sehingga bakteri penyebab infeksi akan mati. Obat ini termasuk dalam golongan penicillin dan tersedia dalam bentuk tablet, sirop, kapsul, dan suntik.

Manfaat Amoxicillin:

  • Mengatasi infeksi bakteri, termasuk gonore, otitis media, atau infeksi ginjal (pielonefritis)

Amoxicillin untuk Ibu Hamil dan Menyusui:

Kopi Berkafein: Kunci Sehat dan Awet Muda bagi Perempuan

  • Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini.
  • Amoxicillin dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa persetujuan dokter.

Peringatan Sebelum Menggunakan Amoxicillin:

  • Alergi: Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Amoxicillin tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap obat ini atau antibiotik golongan penisilin lain, seperti ampicilin.
  • Kondisi Medis: Beri tahu dokter jika Anda memiliki penyakit ginjal, asma, rhinitis alergi, kelainan darah, atau riwayat diare akibat penggunaan antibiotik.
  • Vaksinasi: Beri tahu dokter mengenai konsumsi amoxicillin jika Anda direncanakan untuk menjalani vaksinasi dengan vaksin bakteri hidup, seperti vaksin tifoid, karena obat ini bisa menurunkan efektivitas vaksin tersebut.
  • Kehamilan dan Menyusui: Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Kontrasepsi: Beri tahu dokter jika Anda sedang menunda kehamilan dengan pil KB, karena obat ini dapat menurunkan efektivitas pil KB.
  • Interaksi Obat: Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu, untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.

Dosis dan Aturan Pakai Amoxicillin:

Dosis amoxicillin yang diberikan oleh dokter tergantung pada kondisi yang ingin ditangani, tingkat keparahannya, serta usia dan berat badan pasien.

Cara Menggunakan Amoxicillin dengan Benar:

  • Ikuti saran dokter selama Anda menjalani pengobatan dengan amoxicillin.
  • Pastikan untuk membaca petunjuk yang terdapat pada kemasan obat.
  • Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
  • Amoxicillin sirop, tablet, atau kapsul bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
  • Jangan menghentikan penggunaan obat tanpa seizin dokter.
  • Simpan amoxicillin di tempat yang terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Amoxicillin dengan Obat Lain:

  • Penurunan efektivitas pil KB
  • Penurunan efektivitas vaksin hidup, seperti vaksin tifoid atau vaksin BCG
  • Peningkatan kadar methotrexate di dalam darah sehingga meningkatkan risiko terjadinya efek samping
  • Peningkatan risiko terjadinya reaksi alergi jika digunakan dengan allopurinol
  • Penurunan efektivitas amoxicillin jika digunakan dengan chloramphenicol, antibiotik golongan makrolid, sulfonamida, atau tetracycline
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan obat pengencer darah, seperti warfarin

Efek Samping dan Bahaya Amoxicillin:

  • Perubahan rasa pada lidah
  • Mual atau muntah
  • Sakit kepala
  • Diare
  • Ruam

Peringatan

Konsultasikan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau makin parah. Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, antara lain:

  • Mudah memar atau perdarahan yang tidak jelas penyebabnya
  • Diare berat yang tidak kunjung reda, tinja berdarah, atau kram perut yang berat
  • Demam atau sakit tenggorokan yang tidak membaik
  • Kulit atau bagian putih mata menguning (penyakit kuning)
  • Urine berwarna gelap

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *