Pematangsiantar, HarianBatakpos.com – Mahasiswa Universitas Simalungun (USI) menjadi korban pemukulan saat aksi demo menolak UU TNI di depan Kantor DPRD Kota Pematangsiantar. Dalam video yang beredar, seorang mahasiswa terlihat dipiting dan diseret oleh Satpol PP sebelum akhirnya dipukul oleh anggota DPRD Pematangsiantar berinisial RM. Korban berencana melaporkan insiden ini ke polisi.
Dalam video yang beredar, terlihat seorang mahasiswa ditarik paksa dan dipiting oleh petugas Satpol PP. Saat mahasiswa tersebut diseret menuju ruangan di kantor DPRD, pria yang diduga sebagai anggota DPRD Pematangsiantar berinisial RM melayangkan pukulan ke arah mahasiswa tersebut.
Korban diketahui bernama Afriadi Lesmana (20), mahasiswa Universitas Simalungun (USI). Ia mengungkapkan bahwa kejadian pemukulan itu terjadi pada Kamis (27/3) ketika dirinya bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Pematangsiantar melakukan aksi demonstrasi menolak UU TNI yang baru disahkan.
“Saat dorong-dorongan, aku langsung dijambak, dipiting, lalu diseret-seret Satpol PP,” kata Afriadi saat dihubungi.
Afriadi mengaku baru menyadari bahwa dirinya dipukul oleh anggota DPRD setelah melihat rekaman video yang diperlihatkan oleh rekan-rekannya.
“Iya, aku dipukul RM di bagian lengan. Aku pun nggak sadar kalau yang mukul itu anggota DPRD. Baru tahu setelah teman-teman media menunjukkan videonya,” jelasnya.
Afriadi bersama dua temannya sempat diamankan saat aksi demo, namun akhirnya dilepaskan setelah dilakukan negosiasi. Kini, pihaknya berencana melaporkan kasus pemukulan ini ke Polres Pematangsiantar.
“Saat ini BEM sedang mengurus laporan di Polres Pematangsiantar. Nanti aku kabari kalau sudah ada perkembangan,” tutupnya.
Komentar