Medan, harianbatakpos.com – Anggota DPRD Sumut Fraksi Partai Gerindra Luhut Simanjuntak SE memberikan apresiasi atas ketulusan Aiptu Sabar Sianturi. Menurutnya, apa yang dilakukan Aiptu Sabar Sianturi, adalah sebuah aksi kemanusiaan, yang tidak ternilai dengan uang.
Sebagaimana viral di medsos Aiptu Sabar Sianturi dengan ketulusan tak ternilai, melakukan serangkaian pertolongan kepada seorang anak tidak mampu (gelandangan) bernama Tina Sianturi, yang ayahnya meninggal di RSUP dr Pirngadi Medan.
Polisi ini mengurusi segala sesuatunya, mulai dari mengurus jenazah hingga pengebumian ayah dari Tina Sianturi. Hingga kemudian merawat dan mengasuh anak malang tersebut. Perbuatan yang kemudian menarik perhatian banyak pihak, termasuk Luhut Simanjuntak SE.
“Saya sungguh bangga. Ternyata di tengah banyaknya pandangan negatif terhadap beberapa oknum, masih ada polisi yang baik. Apa yang dilakukan Aiptu Sabar Sianturi, hendaknya menjadi teladan bagi siapa saja. Hendaknya bisa memunculkan sisi kebaikan dari setiap insan untuk berbagi dan saling tolong terhadap sesama,” kata Luhut Simanjuntak SE, saat diminta tanggapan oleh wartawan, Rabu (5/3/2025).
Pada kesempatan itu, ia juga minta agar hal ini menjadi perhatian dinas sosial maupun institusi lainnya. “Jangan ada api dulu baru siram. Artinya, kemungkinan akan terjadinya hal-hal seperti ini, agar diantisipasi. Jangan sesudah kejadian, baru ada tindakan. Harapannya ke depan, jangan lagi ada kejadian sepeti ini. Hendaknya menjadi pelajaran bagi kita semua,” tutupnya.
Sebelumnya, sebuah akun FB, Christina Nav, bahwa ayah dari Tina Sianturi diantar seorang warga karena sakit parah. Di mana akun ini menyebut, bahwa ayah dari anak perempuan itu adalah pasien mereka. Kronologinya, ayah dan anak itu diantar oleh seorang warga Denai (Kelurahan Tegal Sari, Medan Amplas) bersama kepling setempat, karena didapati Si Ayah sedang sakit parah.
“Dari penuturan sang anak, ayahnya biasanya mengemis utk makan mereka sehari2 dan dia dititip ayahnya di wrung kopi namun si anak tidak tahu nama daerahnya, mereka adalah tunawisma, krna kata si anak mereka biasa tidur diluar dimana saja, mereka 3 bersaudara, kk dan abgnya di bwa si ibu (sepertinya ayah dan ibunya sudah berpisah), anak ini tau ada opung, namboru dan saudara yg lain, hanya saja mungkin hilang kontak krna mereka tidak lagi punya rumah dan tidak punya alat komunikasi/hp, saat ini kondisi ayahnya kritis, saat kami tawarkan utk tinggal sementara bersama kami jika terjadi hal buruk pada ayahnya, dia menolak, katanya dimana ayahnya akan dikubur nanti distu saja dia tidur ????, dia menolak makan, hanya menagis melihat ayahnya ??, tolong buat keluarga atau saudara anak ini (jika ada yg kenal) segera datang ke RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan,” tulis akun tersebut. (REL)
Komentar