Jakarta – Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, secara terbuka kembali membagikan pengalaman kesulitan yang dihadapinya saat ingin melepas saham bir milik Pemprov DKI Jakarta ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Saya pernah mengalami ketika tugas di Jakarta, kita menang di Pilkada, tapi kebijakan kita dihentikan. Mau menjual saham bir,” ungkap Anies dalam acara Tablig Akbar di Sibolga, Sumatera Utara.
Menurut Anies, dia ingin menjual saham bir tersebut karena dinilainya tidak memberikan kontribusi pada pembangunan infrastruktur. Dia menekankan bahwa jumlah saham bir tersebut mencapai Rp 1 triliun.
“Jakarta pemerintahnya punya saham bir 1 Triliun nilainya dan Rp 1 triliun itu harus dijual, kenapa? Karena perusahaan bir tidak melakukan pembangunan, pemerintah punya perusahaan untuk membangun waduk, membangun jalan, betul? membangun Gedung,” tegasnya.
Dia juga menyampaikan bahwa untuk menjual saham bir, diperlukan izin dari parlemen, namun saat itu, parlemen yang dianggapnya lemah, tidak menyetujui rencananya.
“Karena DPR-nya kita lemah, maka di situ tidak pernah bisa disetujui. Untuk kita melakukan perubahan besok perlu menguasai pemerintahan dan DPR-nya,” jelas Anies.
Anies juga menggambarkan bahwa masalah ini merupakan salah satu alasan mengapa saham bir milik Pemprov DKI belum terjual. Sambil meminta para calon legislatif (caleg) dari partai pendukungnya untuk memenangkan Pileg 2024, Anies menyatakan harapannya untuk mencapai perubahan yang diinginkannya.
“Saya ingin sampaikan kepada semua, perubahan yang kita gagas adalah perubahan untuk menghadirkan keadilan. Untuk apa? Keadilan,” katanya, menekankan pentingnya kemenangan dalam Pilpres dan Pileg.
Komentar