HarianBatakpos.com – Apa sih yang diketahui tentang flexing? Lalu Flexing itu positif, negatif atau fenomena? Flexing memiliki makna yang berbeda beda tergantung pandangan dan pola pikir setiap individu, flexing yang sering dimaknai dan bisa juga yang dilakukan seperti flexing di media sosial, kehidupan sehari-hari dan percakapan. Untuk negatif atau positifnya itu tergantung apa yang di lakukan dan bagaimana pandangan pola pikir tiap individunya.
Istilah slang “flexing” digunakan untuk menggambarkan tindakan memamerkan atau menunjukkan terlalu banyak kekayaan, keberhasilan, atau prestasi seseorang dengan tujuan mendapatkan perhatian, pengakuan, atau rasa iri dari orang lain. Flexing dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengenakan pakaian dan aksesori yang mencolok untuk menarik perhatian, memposting foto atau video barang mahal di media sosial, atau bercerita tentang pencapaian besar.
Orang yang menceritakan pengalamannya biasanya hanya ingin berbagi informasi tanpa merendahkan atau membandingkan diri dengan orang lain. Di sisi lain, orang yang flexing biasanya ingin menunjukkan kelebihan dirinya kepada orang lain untuk memuaskan diri sendiri. Ada orang yang melakukan flexing untuk merayakan pencapaian sendiri, atau untuk memotivasi diri sendiri. Hal Ini sering dianggap negatif karena tampak sombong atau tidak peka. Konteks dan penyampaian sangat berpengaruh terhadap pemaknaan flexing itu sendiri.
Apa sih faktor flexing itu? Berikut faktor yang menyebabkan flexing yang dikutip dan modifikasi dari artikel glints.com penulis: Vivianisa (2023):
- Rasa tidak percaya diri: Dewi Ilma Antawati, dosen ilmu psikologi di Universitas Muhammadiyah Surabaya, mengemukakan bahwa perilaku fleksi dapat dikaitkan dengan rasa tidak percaya diri. Karena perasaan ini, dia ingin menunjukkan keunggulannya atas orang lain. Salah satu contohnya adalah ketika kita harus menghadiri sebuah pesta di mana banyak orang mengenakan pakaian mewah; kita mungkin merasa tidak aman karena takut tidak diterima di sana.
- Ingin mendapat pengakuan: hal Ini juga terkait dengan rasa tidak aman yang dapat dimiliki seseorang. Setiap orang ingin merasa dihargai dan diterima oleh orang lain. Untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan orang lain, flexing dapat menjadi cara. Orang yang senang flexing mungkin merasa bahwa mereka tidak mendapatkan cukup perhatian atau pengakuan dari orang lain. Jadi, mereka pamer untuk mendapatkan perhatian banyak orang.
- Meningkatkan rasa percaya diri: Hal ini juga umum untuk membuat seseorang merasa lebih percaya diri tentang dirinya sendiri. Salah satu contohnya adalah ketika seseorang menunjukkan prestasi, pencapaian, atau barang mewah, mereka dapat merasa lebih sukses dan berharga daripada orang lain.
- Ingin membandingkan diri dengan orang lain: Orang-orang yang senang flexing mungkin merasa bahwa mereka tidak cukup baik atau berhasil. Mereka berusaha menunjukkan bahwa mereka lebih baik dari orang lain untuk merasa puas akan dirinya sendiri.
- Ingin menunjukkan status tertentu: Seseorang mungkin merasa bahwa mereka harus menunjukkan kepada orang lain bahwa mereka memiliki status atau kekuasaan yang tinggi. Orang juga mungkin ingin merasa disegani atau dihormati oleh orang lain.
Cara Menyikapi Flexing yang di kutip dan modifikasi dari artikel glints.com penulis: Vivianisa (2023): Flexing sendiri menjadi sesuatu yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak perlu dihiraukan
Yang perlu dihiraukan hanyalah dirimu sendiri, fokus pada diri sendiri dan tidak perlu menghiraukan pencapaian orang lain agar terhindari dari rasa ketidak percayaan diri (insecure)
Bersyukur dan menjaga rasa kepercayaan diri
Normal saja jika kamu sempat merasa tidak percaya diri terhadap apa pencapaian orang lain yang kamu lihat, tetapi jangan dijadikan acuan dirimu untuk patah semangat, apa yang kalian lakukan dan dapatkan hari ini, kemarin maupun hari yang akan datang tetaplah bersyukur atas segalanya yang telah di perjuangkan, dan apresiasi proses yang telah kamu lakukan. Karena proses, pencapaian, kelebihan, dan jalan setiap orang itu berbeda-beda.
Dari pemaparan diatas mempunyai arti yang positif dan negatif. Tetapi flexing itu sendiri bisa digunakan sebagai sumber motivasi bagi dirimu sendiri untuk terus berproses dan berkembang. Boleh saja jika kamu ingin membanggakan apapun pencapaian yang telah kamu raih dan dapatkan, asalkan dari perbuatan dan perkataan yang dilakukan tidak menyakiti, menyinggung, meremehkan, dan merendahkan orang lain. Ada kata-kata dari ilmuan sekaligus motivator yang pernah saya baca beliau mengatakan “ ADAB dulu sebelum ILMU, ILMU dulu sebelum AMAL, AMAL dulu sebelum CUAN”. Nah, itu dia rangkuman seputar flexing dari definisi hingga cara menyikapinya.
Noted: Flexing berbeda dengan personal branding, meskipun keduanya melibatkan bagaimana seseorang mempresentasikan dirinya kepada orang lain. flexing itu Menarik Perhatian, biasanya dilakukan untuk menarik perhatian, mendapatkan pengakuan, atau memicu rasa iri dari orang lain. Pamer Kekayaan atau Status: Sering kali fokus pada menunjukkan barang-barang mewah, kekayaan, atau status sosial secara mencolok. Sering kali berlebihan dalam menampilkan kekayaan atau pencapaian, lebih menekankan pada aspek-aspek luar seperti barang-barang material atau penampilan fisik, tidak tulus kadang terlihat tidak tulus dan bisa membuat orang lain merasa tidak nyaman atau tersisih.
“hope u never forget to appreciate your self. I know surviving each day feels heavy sometimes, hope u never lose that drive in your self, always remind your self the reason why you started and why u kept going” and “just because you are struggling, doesn’t mean you are falling”.
Halo! Saya Inacia, sebagai seseorang beradatapsi dengan cepat dan memiliki komunikasi yang baik.
Komentar