Jakarta, HarianBatakpos.com – Polri dan lembaga terkait tengah bersiap menghadapi puncak arus balik Lebaran 2025 yang diperkirakan terjadi pada 5, 6, atau 7 April. Berbagai strategi telah disusun untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan di jalur utama.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, menyatakan bahwa pihaknya bersama stakeholder telah mempersiapkan berbagai skenario guna mengatasi kepadatan lalu lintas selama arus balik Lebaran 2025.
“Sampai saat ini, Korlantas Polri dan stakeholder tentunya mempersiapkan arus balik dengan berbagai strategi, termasuk penerapan sistem rekayasa lalu lintas jika diperlukan,” ujar Irjen Pol Agus dalam keterangannya, Senin (31/3/2025).
Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan, Polri telah menyiapkan sejumlah skema lalu lintas, seperti sistem satu arah (one way) nasional, one way lokal, dan contraflow.
One way arus balik Lebaran 2025 akan diberlakukan mulai dari Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, pada 6 April 2025 pukul 06.00 WIB. Kebijakan ini merupakan arahan langsung dari Kakorlantas Polri guna mengatasi kepadatan kendaraan yang bergerak menuju arah barat, khususnya Jakarta dan sekitarnya.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Barat, Kombes Dodi Darjanto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan petugas di titik-titik rawan kemacetan, baik di jalur arteri maupun di tol.
“Arus memang masih berjalan normal, tapi kami telah menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas. One way akan diterapkan jika volume kendaraan di Tol Cipali mencapai 5.500 unit per jam,” ujar Kombes Dodi saat ditemui di Lembang, Kamis (3/4/2025).
Selain itu, Korlantas telah menerapkan sistem satu arah di Kilometer 188 Gerbang Palimanan Tol Cipali, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sejak Kamis pukul 16.25 WIB. Sistem ini berlaku mulai dari Km 188 hingga Km 70 di Tol Cikampek Utama (Cikatama).
Sementara itu, di Pelabuhan Bakauheni yang menghubungkan Merak dan Lampung, arus balik Lebaran 2025 terpantau padat pada Kamis malam. Seluruh dermaga, mulai dari dermaga eksekutif hingga dermaga reguler 1-5, telah dioperasikan untuk mengakomodasi lonjakan pemudik.
Petugas lapangan ASDP Pelabuhan Bakauheni, Achmad Sajidin, menjelaskan bahwa batas waktu sandar kapal maksimal hanya 1 jam guna menghindari kepadatan di area parkir dermaga.
“Jika antrean pemudik sepeda motor di area parkir dermaga 2 mencapai 500 unit, maka langsung dinaikkan ke kapal. Namun, jika dalam waktu 1 jam antrean belum mencapai 500 unit, muatan tetap akan dinaikkan agar arus kendaraan tetap lancar,” jelas Achmad.
Dengan berbagai strategi yang telah disiapkan, diharapkan arus balik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan terkendali tanpa hambatan berarti.
Komentar