Internasional Mancanegara Peristiwa Sosial
Beranda » Berita » Antisipasi Tantangan Ekonomi, Perusahaan Amerika Rencanakan PHK Massal Tahun Ini

Antisipasi Tantangan Ekonomi, Perusahaan Amerika Rencanakan PHK Massal Tahun Ini

Ilustrasi PHK karyawan.(Freepik/gntfreepik)

Jakarta, Batak Pos – Perusahaan Amerika Serikat (AS) tampaknya akan melakukan langkah serius dalam pemangkasan biaya operasional pada tahun ini. Sejumlah eksekutif di berbagai sektor telah mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) dan strategi lainnya untuk mengurangi pengeluaran.

Menariknya, langkah efisiensi ini tidak hanya diambil oleh perusahaan yang mengalami kerugian, tetapi juga oleh yang sedang meraih keuntungan. Beberapa perusahaan terkemuka seperti Mattel, Paypal, Cisco, Nike, Estee Lauder, dan Levi Strauss telah mengonfirmasi rencana PHK dalam beberapa pekan terakhir.

 

Kisah Inspiratif: Kampung Bersatu Dukung Devit Masuk ITB

Perusahaan-perusahaan ini merasa tertekan oleh tuntutan investor untuk beradaptasi dengan pola konsumen yang kembali konservatif dan cenderung melemah. Gregory Daco, Kepala Ekonom Ernst Young (EY), mengungkapkan bahwa perusahaan kini menghadapi situasi di mana biaya menjadi perhatian bagi konsumen dan pemimpin bisnis. “Anda berada dalam lingkungan di mana biaya menjadi masalah bagi konsumen dan pemimpin bisnis. Biaya apa pun itu sudah jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi, baik peralatan, tenaga kerja, bahkan suku bunga,” ujarnya, seperti dilansir dari CNBC.

 

Pada Januari, perusahaan di Amerika Serikat telah mengumumkan 82.307 PHK, dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan Desember 2023. Meskipun jumlah ini menunjukkan peningkatan, tetapi masih turun 20 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

 

Kontroversi Sopir Ambulans Bawa Jenazah ODGJ Minta Maaf

Dalam suasana laporan keuangan saat ini, perusahaan-perusahaan lebih fokus untuk meningkatkan laba tanpa menaikkan harga dan pertumbuhan penjualan yang signifikan. Analis ritel Fintch Ratings, David Silverman, menyatakan bahwa perusahaan menghadapi tantangan karena pertumbuhan penjualan melambat bahkan menurun. Meskipun tidak memprediksi resesi ekonomi, lembaga pemeringkat kredit Fitch mengantisipasi penurunan belanja diskresioner akan berlanjut.

 

Dalam menghadapi kondisi ini, perusahaan melakukan pemangkasan biaya sebagai strategi untuk menyelaraskan diri dengan proyeksi ekonomi tahun ini. Langkah-langkah ini diambil setelah empat tahun dampak pandemi, menunjukkan respons perusahaan terhadap perubahan ekonomi yang signifikan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan