Ekbis
Beranda » Berita » Arus Dana Asing Masuk ke Pasar Keuangan Domestik, Namun SRBI Justru Tercatat Net Foreign Outflow

Arus Dana Asing Masuk ke Pasar Keuangan Domestik, Namun SRBI Justru Tercatat Net Foreign Outflow

Arus Dana Asing Masuk ke Pasar Keuangan Domestik, Namun SRBI Justru Tercatat Net Foreign Outflow
Arus Dana Asing Masuk ke Pasar Keuangan Domestik, Namun SRBI Justru Tercatat Net Foreign Outflow

HarianBatakpos.com – Arus dana asing kembali tercatat masuk ke pasar keuangan domestik, memberikan dampak positif bagi pasar keuangan Indonesia. Namun, secara mengejutkan, Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) mencatatkan net foreign outflow dalam periode terbaru.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) untuk periode 22-25 Juli 2024, investor asing tercatat melakukan pembelian neto sebesar Rp1,93 triliun. Rinciannya meliputi pembelian neto Rp3,37 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), namun terjadi penjualan neto sebesar Rp1,39 triliun di SRBI dan Rp0,05 triliun di pasar saham. Meskipun total net foreign buy dalam lima pekan terakhir mencapai lebih dari Rp36,24 triliun, SRBI mengalami net foreign outflow untuk pertama kalinya dalam 12 pekan terakhir setelah sebelumnya mengalami net foreign inflow secara konsisten.

Selama lima pekan terakhir, SRBI masih menjadi instrumen yang paling diuntungkan dengan aliran dana asing, mencatatkan net buy sebesar Rp36,24 triliun. Sementara itu, obligasi pemerintah atau SBN juga menunjukkan performa baik dengan net buy sebesar Rp12,4 triliun, diikuti oleh pasar saham dengan net buy Rp5,25 triliun.

Harga Emas Antam Naik Hari Ini! Cek Update Terbaru Per Gramnya

Sepanjang tahun 2024, data setelmen hingga 25 Juli menunjukkan bahwa investor asing mencatatkan penjualan neto Rp32,08 triliun di pasar SBN dan Rp1,89 triliun di pasar saham, namun mencatatkan pembelian neto Rp169,41 triliun di SRBI.

Investor asing menunjukkan minat pada SBN selama Rabu, Kamis, dan Jumat pekan lalu, yang terlihat dari penurunan imbal hasil SBN tenor 10 tahun yang mencapai 6,963% pada 26 Juli 2024, terendah sejak 19 Juli 2024. Tren ini diperkirakan akan berlanjut dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Menurut survei CME FedWatch Tool, sekitar 88,2% pelaku pasar yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin pada September 2024. Data inflasi PCE AS terbaru menunjukkan bahwa inflasi tahunan mencapai 2,5% pada Juni 2024, sedikit menurun dari bulan sebelumnya. Dengan data inflasi yang sesuai ekspektasi pasar, kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed semakin terbuka lebar.

Jika The Fed memangkas suku bunganya, imbal hasil yang ditawarkan oleh BI akan menjadi cukup menarik bagi investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Ezra Nazula Ridha, Director & Chief Investment Officer Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, optimis bahwa penurunan suku bunga The Fed akan memacu aliran capital inflow ke pasar emerging termasuk Indonesia. Penurunan suku bunga ini dapat mendukung penguatan rupiah dan rebound pasar saham serta pasar SBN. Bagi manajer investasi, penurunan suku bunga akan membuat aset investasi jangka pendek menjadi kurang menarik dan memicu minat pada instrumen menengah seperti reksa dana pendapatan tetap dan SBN.

Harga BBM Nasional Tetap Stabil, Ini Rinciannya di Semua SPBU

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan