Oleh: Rabiah, SE
Selama periode Januari-Juli 2020 suasana mendung menyelimuti sektor pariwisata. Jumlah wisatawan yang berkunjung masih jauh dari yang diharapkan, meskipun bulan Juni dan Juli mulai ada peningkatan bila dibandingkan dengan jumlah yang datang di bulan Mei.
Selain itu, jumlah hotel yang menyatakan tutup atau tutup sementara semakin bertambah, walaupun ada juga yang malah membuka usaha di bidang perhotelan di masa yang serba sulit saat ini. Upaya-upaya untuk menarik arus kunjungan wisatawan terkendala oleh masih memburuknya perekonomian kita dengan adanya pandemi Covid-19, yang mengakibatkan lockdown di sebagian besar negara-negara.
Unitedn World Tourism Organization (UNWTO) mencatat bahwa dari 217 global destions di seluruh dunia, semuanya melakukan travel restriction untuk wisatawan internasional demi mengurangi tingkat penyebaran Coronavirus, dan diberlakukannya larangan untuk berkunjung ke Indonesia oleh beberapa negara. Banyaknya orang orang yang membatalkan rencana berlibur dan hanya tinggal dirumah saja sesuai anjuran pemerintah untuk stay at home.Tidak banyak masyarakat yang melakukan perjalanan pariwisata.
Destinasi–destinasi wisata banyak yang ditutup untuk umum. Namun masih sulitnya keadaan ekonomi dan meskipun Coronavirus belum berakhir pada bulan Juli. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan bahwa sektor pariwisata mulai dibuka pada Juli 2020.
Terdapat perbedaan jumlah yang besar pada jumlah wisatawan yang datang ke Sumatera Utara melalui 4 pintu masuk yakni, bandara udara Internasional Kualanamu, pelabuhan laut Belawan, pelabuhan laut Belawan dan bandara udara Internasional Silangit. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019, dari sekitar 143.931 orang wisman yang datang pada periode Januari-Juli 2019, ternyata pada periode Januari-Juli 2020 hanya ada sebanyak 43.999 orang wisman yang berkunjung.
Penurunan sebesar 69,43 persen ini amat terasa bagi kalangan biro perjalanan wisata dan perhotelan yang mengandalkan pendapatan terbesarnya dari jumlah wisman yang datang. Selain kerja keras dari semua pelaku pariwisata, perlu segera diciptakan suasana yang konduktif untuk menarik para wistawan Mancanegara maupun wisatawan Nusantara agar mau berkunjung ke Sumatera Utara.
Sinergi dari semua pihak diperlukan utuk terus mendukung usaha pemerintah akan menghidupkan kembali sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19. Kedisiplinan melakukan protokol kesehatan baik dari pengunjung maupun pelaku usaha wisata harus ditegakkan. Pembatasan jumlah pengunjung dari keadaan sebelumnya penting ditekankan. Hal ini diharapkan akan meningkatkan kembali kepercayaan wisatawan dan pariwisata nasional.
Penulis: Rabiah, SE (Fungsional Statistisi Muda BPS Provinsi Sumatera Utara)
Komentar