Uncategorized
Beranda » Berita » Atlet Muslim Protes: Larangan Hijab di Perancis Mencederai Kebebasan Berolahraga

Atlet Muslim Protes: Larangan Hijab di Perancis Mencederai Kebebasan Berolahraga

Perancis Godok UU Larangan Berhijab Untuk Kompetisi Olahraga
Perancis Godok UU Larangan Berhijab Untuk Kompetisi Olahraga

Medan,  HarianBatakpos.com – Pemerintah Perancis sedang menggodok undang-undang baru yang bakal melarang penggunaan hijab dalam semua kompetisi olahraga domestik. Langkah ini langsung menuai protes dari para atlet Muslim, yang merasa bahwa kebebasan mereka untuk berpartisipasi dalam olahraga terancam. Hal ini menciptakan ketegangan di kalangan komunitas olahraga, terutama di antara atlet yang mengenakan hijab.

Sylvie Eberena, seorang atlet angkat besi berhijab dan juara nasional kategori amatir tahun lalu, menyayangkan aturan itu. Ia pun khawatir tidak lagi bisa bertanding jika aturan baru itu disahkan. “Rasanya seperti kebebasan kami terus dikurangi sedikit demi sedikit,” katanya. Protes ini mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas di kalangan atlet Muslim di Perancis, dilansir dari kompas.com.

Aturan ini tidak hanya mempengaruhi individu, tetapi juga menciptakan dampak pada komunitas olahraga secara keseluruhan. Samia Bouljedri, seorang pemain sepak bola, juga menyuarakan keprihatinannya. Ia mengaku klubnya sering diminta membayar denda setiap kali dirinya turun ke lapangan dengan hijab. “Mereka menghancurkan kebahagiaanku begitu saja, hanya karena selembar kain,” kata Bouljedri, yang akhirnya memilih untuk berhenti bermain.

Sindrom Patah Hati: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan Jantung Pria

Larangan hijab dalam kompetisi olahraga di Perancis menimbulkan pertanyaan mendalam tentang kebebasan beragama dan hak asasi manusia. Banyak yang bertanya-tanya, apakah negara seharusnya memiliki wewenang untuk mengatur pilihan pribadi ini? Dengan semakin banyaknya protes, masa depan undang-undang ini masih belum jelas.

Kesimpulannya, undang-undang baru yang diusulkan ini tidak hanya mengancam kebebasan berolahraga bagi atlet Muslim, tetapi juga menciptakan ketidakpastian di dunia olahraga Perancis. Apakah kebijakan ini akan mengubah cara kita melihat olahraga dan kebebasan beragama?

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *