Kasus bullying di sekolah telah menjadi perhatian serius bagi Atta Halilintar, terutama setelah mengungkapkan pengalaman pribadinya sebagai korban bullying, dikutp dari Sindonews.com.
Seperti banyak orang tua lainnya, Atta sangat berharap agar kedua anaknya, Ameena dan Azzura, tidak mengalami hal serupa.
Atta Halilintar tidak melupakan betapa beratnya dampak dari perundungan yang pernah dialaminya. Bagi Atta, bullying dapat menyebabkan trauma baik secara mental maupun fisik bagi korban.
Karena itu, sebagai bentuk pencegahan, Atta aktif melakukan penyuluhan anti bullying di berbagai sekolah di Jakarta.
Menurut Atta, kasus bullying seringkali tidak hanya sebatas pelecehan verbal atau fisik, namun juga mencapai tingkat pelecehan yang lebih serius, bahkan hingga tindakan yang mengancam nyawa.
Hal ini sangat mengkhawatirkan, terutama bagi seorang ayah seperti Atta yang memiliki anak perempuan.
Melalui upaya pencegahan yang dilakukannya, Atta berharap anak-anaknya dapat terhindar dari pengalaman traumatis seperti yang pernah dialaminya.
Meskipun demikian, Atta mengaku bahwa maraknya kasus bullying membuatnya merasa khawatir untuk menyekolahkan anak-anaknya. Baik di sekolah swasta maupun negeri, kasus bullying masih sering terjadi.
Saat ini, Atta Halilintar memahami betul bahwa kekhawatiran tentang keamanan dan perlindungan anak di lingkungan sekolah menjadi hal yang sangat penting bagi para orang tua.
Oleh karena itu, Atta berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan perlindungan maksimal kepada anak-anaknya, serta memperjuangkan kesadaran anti-bullying di masyarakat.
Dalam konteks yang lebih luas, perjuangan Atta Halilintar dan orang tua lainnya dalam mengatasi masalah bullying di sekolah menjadi sebuah tantangan yang harus dihadapi bersama.
Diperlukan kerjasama antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak, di mana mereka dapat tumbuh dan berkembang tanpa rasa takut akan bullying atau kekerasan lainnya.
Komentar