Atta Halilintar, suami dari Aurel Hermansyah, mengangkat suaranya untuk melindungi istrinya dari bully online terkait bentuk tubuhnya pasca-melahirkan.
Atta menegaskan bahwa sebagai suami, ia sepenuhnya mendukung keputusan Aurel dalam menjaga kualitas ASI untuk buah hati mereka, dilansir dari Okezone.
Dalam sebuah video yang dibagikan melalui Instagram Story-nya, Atta dan Aurel terlihat sedang menikmati makan malam bersama.
Dalam penjelasannya, Atta menyatakan bahwa ia sengaja membawa Aurel makan di luar agar kualitas ASI yang diberikan kepada putri mereka, Azura, tetap baik.
Atta mengatakan bahwa makanan yang mereka nikmati itu merupakan bagian dari usaha untuk memastikan bahwa protein yang dikonsumsi Aurel bisa mendukung kualitas ASI yang baik.
Atta juga menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap tekanan yang sering diberikan pada perempuan untuk menjaga bentuk tubuh mereka pasca-melahirkan.
Ia mengajak Aurel untuk tidak melakukan diet atau olahraga yang berat saat ini, karena prioritas utama adalah memberikan ASI yang berkualitas bagi Azura.
Pernyataan Atta ini datang setelah banyaknya komentar negatif yang ditujukan kepada Aurel terkait penampilannya pasca-melahirkan.
Ia menegaskan bahwa sebagai suami, ia tidak mempermasalahkan bentuk tubuh istrinya dan justru berusaha untuk memberikan dukungan penuh dalam proses pemberian ASI.
Reaksi Atta ini juga menyoroti stigma dan tekanan sosial yang sering dialami oleh perempuan terkait penampilan tubuh mereka pasca-melahirkan.
Atta menegaskan bahwa fokus utama seharusnya adalah kesehatan dan kualitas ASI, bukan penampilan fisik.
Pendekatan yang diambil oleh Atta ini mendapat banyak dukungan dari netizen, yang menghargai sikapnya yang mendukung dan melindungi Aurel dari komentar-komentar negatif yang tidak perlu.
Banyak yang menganggap bahwa Atta telah menunjukkan contoh positif sebagai suami yang peduli dan mendukung pasangannya dalam peran sebagai ibu.
Dengan menyuarakan pentingnya mendukung pasangan dalam memberikan ASI berkualitas, Atta Halilintar telah membawa perhatian pada isu-isu kesehatan dan kesejahteraan perempuan pasca-melahirkan, serta menegaskan bahwa penampilan fisik tidak boleh menjadi prioritas utama dalam proses tersebut.
Komentar