Aurelie Moeremans, aktris film yang dikenal dengan peran-perannya yang memukau, akhirnya mengungkapkan alasan di balik absennya dari interaksi media sosial.
Dalam sebuah pengakuan yang mengharukan, ia berbagi bahwa ia telah berjuang melawan depresi yang telah lama dirasakannya, dikutip dari Tempo.co.
Dalam sebuah unggahan fotonya di Instagram, Aurelie menuliskan tentang perasaannya yang hampa dan kehilangan semangat dalam beberapa tahun terakhir.
Ia merasa kesulitan untuk menikmati hal-hal yang sebelumnya memberinya kebahagiaan, bahkan saat berakting di film atau melakukan pemotretan.
Perasaan kosong ini membuatnya mengalami penurunan motivasi yang signifikan, bahkan hingga tidak bisa menikmati musik lagi, sesuatu yang biasanya selalu membuatnya bahagia. Bahkan, ia menolak tawaran untuk berakting dalam dua proyek film yang sangat diinginkannya.
Dalam upayanya mencari kembali kebahagiaan, Aurelie mencoba berbagai cara, termasuk menjadi relawan di organisasi lingkungan.
Namun, rasa hampa yang ia rasakan tetap saja menghantuinya, bahkan ketika ia melakukan hal-hal yang seharusnya membawa kebahagiaan.
Akhirnya, setelah merasa semakin putus asa, Aurelie memutuskan untuk mendatangi seorang psikolog.
Dalam sesi pertama, ia menyadari bahwa dirinya mengalami depresi akut dan menderita kecemasan yang parah. Namun, ini menjadi awal dari perjalanannya untuk menyembuhkan diri.
Dalam empat pertemuan dengan psikolog, Aurelie berhasil mengidentifikasi sumber-sumber depresinya dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Saat ini, ia mengakui bahwa masih dalam proses penyembuhan, namun sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.
Aurelie berbagi harapannya untuk kembali aktif di media sosial dan membuat video-video yang menyenangkan seperti dulu lagi.
Melalui pengalaman yang ia bagikan, ia berpesan kepada semua orang yang mungkin juga berjuang melawan depresi bahwa tidak ada yang salah dengan meminta bantuan dan bahwa setiap orang pantas untuk mendapatkan kesembuhan.
Dengan keberaniannya untuk berbagi kisahnya, Aurelie Moeremans menunjukkan bahwa meskipun perjalanan menuju kesembuhan mungkin berat, tetapi ada cahaya di ujung terowongan dan bahwa setiap orang memiliki kekuatan untuk kembali bangkit.
Komentar