Solo, HarianBatakpos.com – Penyakit serius seringkali muncul dengan gejala yang terlihat sepele dan sering dianggap remeh. Salah satunya adalah kanker lidah yang dialami oleh pria asal Solo, All, yang awalnya hanya mengira dirinya terkena sariawan biasa. Kanker lidah ini terdeteksi pada usia 33 tahun, yang cukup muda untuk kondisi serius ini.
Istri All, Sel, menceritakan bahwa sang suami pertama kali merasakan gejala yang tampaknya biasa saja, yakni sariawan, pada tahun 2021 hingga 2022. Namun, sariawan tersebut tidak menimbulkan rasa sakit dan berlangsung cukup lama. Sel mengungkapkan kepada detikcom bahwa kondisi tersebut tidak mendapatkan perhatian serius karena All merasa tidak ada rasa sakit yang signifikan.
“Awalnya kaya sariawan aja, tapi nggak sakit dan nggak dirasa, sudah 2 tahun dibiarkan karena emang nggak sakit,” kata Sel, yang dilansir oleh detikcom pada Kamis (12/12/2024).
Namun, pada awal tahun 2024, kondisi yang awalnya tidak mengganggu tersebut mulai berubah. Sariawan yang sebelumnya tidak sakit kini menjadi nyeri dan perih. Merasa khawatir, Sel membawa All ke puskesmas untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut, dan kemudian dirujuk ke rumah sakit besar untuk penanganan lebih lanjut.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, dokter di rumah sakit besar melakukan biopsi untuk mengetahui penyebab gejala yang dirasakan All. Meskipun hasil biopsi awal tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kanker, gejala yang dirasakan semakin memburuk. All mulai mengalami perdarahan hebat pada lidahnya, bahkan hingga dua kali sehari, atau empat kali dalam seminggu.
“Perdarahan terus, bener-bener perdarahan hebat di lidahnya,” tutur Sel.
Meskipun sering kali berobat ke rumah sakit, dokter hanya memberikan obat anti perdarahan tanpa mengetahui penyebab pasti dari masalah tersebut. Karena kondisi semakin parah, Sel pun marah dan meminta rumah sakit untuk melakukan biopsi kedua. Setelah dilakukan, hasil biopsi kedua menunjukkan bahwa All terkena kanker lidah stadium awal.
“Rasa sakitnya 10/10 tiap malam aku elus suamiku, pipinya, telinga, dan kepalanya. Nyeri sampe tembus ke saraf telinga, perdarahan di lidah nggak kenal waktu,” ujar Sel.
Setelah diagnosis tersebut, All mulai menjalani perawatan lanjutan berupa kemoterapi untuk mengatasi kanker lidah yang dideritanya. Kini, All telah menjalani kemoterapi sebanyak empat kali dan terus berjuang melawan kanker lidah yang kini telah diketahui sebagai kanker ganas.
Kisah ini menjadi peringatan penting bagi kita untuk tidak mengabaikan gejala-gejala yang tampaknya sepele, seperti sariawan, yang dapat menjadi tanda awal dari penyakit serius seperti kanker lidah. Jika Anda merasakan gejala yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan dokter agar dapat didiagnosis dan ditangani dengan tepat
Komentar