Batak Pos – Beberapa negara di Asia Tenggara dilanda cuaca ekstrem dalam beberapa waktu terakhir. Thailand, Vietnam, Filipina, hingga Myanmar, semuanya mengalami suhu panas ekstrem yang mengganggu. Meskipun demikian, Indonesia tidak mengalami fenomena gelombang panas yang signifikan. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu maksimum tertinggi di Indonesia mencapai 36,1 derajat Celsius.
Meskipun tidak ada keterkaitan langsung antara cuaca panas dengan kesehatan jantung, cuaca panas dapat berpotensi berdampak negatif pada tubuh, terutama bagi individu yang sudah memiliki masalah kesehatan tertentu.
Spesialis jantung, dr. Suko Adiarto, SpJP(K), menjelaskan bahwa cuaca panas dapat menyebabkan dehidrasi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kesehatan jantung. Meskipun heatstroke bukan penyakit jantung, penurunan kesadaran yang disebabkan oleh suhu tinggi dapat menjadi masalah serius.
Dalam situasi suhu panas, jantung harus bekerja lebih keras untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil, yang bisa meningkatkan risiko kolaps seperti heatstroke. Oleh karena itu, penting untuk memastikan tubuh mendapatkan cairan yang cukup dengan minum setidaknya 8 gelas air putih sehari. Ini akan membantu mencegah dehidrasi dan menjaga kesehatan jantung.
Meskipun cuaca panas dapat menjadi tantangan bagi kesehatan jantung, dengan menjaga asupan cairan dan menghindari paparan berlebihan terhadap panas, individu dapat mengurangi risiko komplikasi dan menjaga kesehatan jantung mereka selama periode cuaca ekstrem.
Komentar