Teheran, harianbatakpos.com – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, akhirnya muncul di hadapan publik setelah perang Iran dengan Israel yang berlangsung selama 12 hari. Kemunculan ini menjadi sorotan dunia internasional di tengah situasi kawasan Timur Tengah yang terus memanas akibat konflik Iran-Israel.
Dilansir dari Reuters, Minggu (6/7/2025), kemunculan Ayatollah Khamenei diketahui dari tayangan video yang disiarkan oleh televisi pemerintah Iran. Dalam video tersebut, Khamenei terlihat menghadiri upacara peringatan Hari Asyura bersama puluhan warga. Acara digelar di aula pemerintahan yang biasanya menjadi lokasi resmi kegiatan negara. Selama perang berlangsung, Khamenei dikabarkan berada di lokasi rahasia karena alasan keamanan.
Perang Iran-Israel 2025 menewaskan sejumlah tokoh penting Iran, termasuk komandan tinggi militer dan ilmuwan nuklir. Konflik udara yang pecah sejak 13 Juni 2025 itu berujung pada gencatan senjata yang diumumkan secara resmi oleh Presiden Iran, Masoud Pezeshkian.
Selama masa perang, Khamenei hanya menyampaikan pidato lewat rekaman video. Dalam pidatonya pada 26 Juni, ia menegaskan bahwa Iran tidak akan mundur meskipun ada tekanan kuat dari Amerika Serikat. Ia menyatakan Iran siap membalas jika Israel terus melakukan provokasi.
“Iran tidak akan menyerah. Kami tetap berdiri tegak menghadapi ancaman, dan kami tidak akan ragu bertindak jika keselamatan bangsa kami terancam,” ujar Khamenei dalam pernyataan resminya.
Presiden Masoud Pezeshkian sebelumnya juga telah menyatakan bahwa perang Iran vs Israel berakhir pada Rabu, 25 Juni 2025. Dalam pidato yang disiarkan oleh kantor berita IRNA, Pezeshkian menyebut bahwa gencatan senjata tercapai setelah “perlawanan heroik” rakyat Iran menghadapi serangan Israel.
“Hari ini, setelah perjuangan besar bangsa Iran yang mengukir sejarah, kami menyaksikan berakhirnya perang 12 hari yang dipicu oleh petualangan dan agresi Israel,” ucap Pezeshkian.
Meskipun gencatan senjata telah terjadi, Iran tetap menegaskan bahwa program nuklir damai Iran adalah hak yang tidak bisa diganggu gugat. Iran juga menyatakan terbuka untuk melanjutkan perundingan dengan Amerika Serikat, namun tetap bersikukuh mempertahankan prinsip-prinsip kedaulatannya.
Ikuti terus berita terkini dunia internasional hanya di harianbatakpos.com.
Bergabung di saluran WhatsApp resmi kami:
https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar