Medan, HarianBatakpos.com – Kerja lembur sering dianggap sebagai solusi untuk menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk atau untuk menambah penghasilan. Namun, bahaya kerja lembur yang dapat terjadi apabila dilakukan secara berlebihan perlu diwaspadai. Selain mengganggu kesehatan fisik, kerja lembur juga dapat memengaruhi keselamatan kerja. Bahaya kerja lembur ini bisa berujung pada risiko penyakit jantung, gangguan tidur, hingga kecelakaan kerja.
Bahaya Kerja Lembur bagi Kesehatan
Kerja lembur yang terlalu sering dilakukan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan. Salah satu bahaya kerja lembur yang paling umum adalah penyakit jantung. Menurut penelitian, bekerja lebih dari 55 jam per minggu dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke. Kebiasaan begadang, jarang berolahraga, serta konsumsi alkohol dan kafein saat lembur juga memperburuk kondisi ini.
Selain itu, insomnia atau gangguan tidur adalah masalah lain yang sering timbul akibat kerja lembur. Kurang tidur yang berkelanjutan dapat menyebabkan kelelahan, kurang konsentrasi, dan mood swing. Dampak jangka panjangnya bisa berupa gangguan mental seperti depresi. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang bekerja lebih dari 11 jam per hari lebih rentan mengalami stres dibandingkan mereka yang hanya bekerja 7 hingga 8 jam.
Kecelakaan Kerja dan Kesehatan Mental
Bahaya kerja lembur lainnya adalah kecelakaan kerja. Kelelahan akibat kurang tidur meningkatkan risiko kesalahan dan kecelakaan saat bekerja. Selain itu, kerja lembur yang dilakukan dalam waktu lama dapat menurunkan produktivitas dan konsentrasi, yang juga memperburuk keselamatan kerja.
Tak hanya fisik, kerja lembur juga mempengaruhi kesehatan mental pekerja. Penurunan waktu santai dan meningkatnya beban kerja dapat memicu stres berlebihan, yang berujung pada masalah psikologis lainnya, seperti depresi. Faktor ini akan semakin memperburuk kualitas hidup pekerja dalam jangka panjang.
Penyakit Lain yang Dapat Muncul akibat Kerja Lembur
Pekerja yang sering lembur juga berisiko mengalami diabetes tipe 2. Hal ini berkaitan dengan gangguan waktu tidur dan tingginya tingkat stres, yang dapat menyebabkan resistensi insulin. Selain itu, lembur yang dilakukan secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko terkena beberapa jenis kanker, seperti kanker usus besar dan kanker payudara. Ini disebabkan oleh peradangan kronis yang muncul akibat kebiasaan buruk saat lembur, seperti merokok dan jarang bergerak.
Mengelola Waktu Kerja untuk Mencegah Bahaya Kerja Lembur
Walaupun lembur mungkin memberikan keuntungan jangka pendek, namun dampak buruknya jauh lebih besar. Oleh karena itu, penting untuk mengatur waktu kerja dengan bijak agar pekerjaan tetap dapat diselesaikan tepat waktu tanpa harus berisiko terhadap kesehatan atau keselamatan. Membuat perencanaan kerja yang efektif sangat penting untuk menghindari keterlambatan yang menyebabkan pekerjaan menumpuk dan memicu kebutuhan lembur.
Jika Anda sering mengalami kelelahan hebat, seperti sakit kepala, pusing, otot sakit, atau kesulitan berkonsentrasi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Penanganan medis yang tepat akan membantu mencegah dampak buruk akibat kerja lembur serta mengurangi risiko kesehatan yang lebih serius di masa depan.
Komentar