Medan, HarianBatakpos.com – Luka gigitan anjing bisa berukuran kecil maupun besar dan dapat terjadi pada siapa saja, terutama anak-anak di bawah usia 5 tahun. Oleh karena itu, penanganan luka akibat gigitan anjing harus dilakukan dengan benar untuk mencegah infeksi dan komplikasi serius.
Pada anak-anak, luka gigitan anjing lebih sering terjadi di kepala dan leher, sedangkan pada remaja atau orang dewasa, luka lebih sering mengenai kaki, lengan, atau tangan. Perbedaan lokasi luka ini tergantung pada tinggi anjing serta orang yang digigit.
Bahaya Luka Gigitan Anjing
Hal pertama yang perlu dilakukan setelah digigit anjing adalah menjaga jarak agar tidak terkena gigitan berikutnya. Jika situasi sudah aman, pastikan apakah anjing tersebut terinfeksi rabies atau tidak. Jika pemilik anjing diketahui, tanyakan riwayat vaksinasi rabiesnya serta informasi dokter hewan yang menangani anjing tersebut.
Jika anjing yang menggigit tidak diketahui pemiliknya, cari informasi dari orang sekitar mengenai keberadaan pemiliknya. Semua data ini penting untuk menentukan apakah korban gigitan perlu mendapatkan vaksin rabies.
Luka gigitan anjing dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan seperti:
- Infeksi bakteri
Mulut anjing mengandung banyak kuman yang dapat menyebabkan infeksi serius, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah atau penderita diabetes. - Kerusakan saraf dan otot
Gigitan yang dalam dapat merusak saraf, otot, serta pembuluh darah di bawah kulit, meskipun lukanya tampak kecil. - Patah tulang
Anjing berukuran besar dapat menyebabkan patah tulang, terutama di area tangan, lengan, kaki, dan tungkai. - Rabies
Rabies merupakan infeksi virus serius yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani. - Tetanus
Infeksi bakteri tetanus bisa menjadi fatal bagi orang yang belum mendapatkan vaksinasi tetanus.
Pertolongan Pertama pada Luka Gigitan Anjing
Untuk menghindari infeksi atau komplikasi serius, lakukan langkah-langkah pertolongan pertama berikut:
- Cuci luka hingga bersih
Jika tidak ada luka terbuka, cukup cuci area yang tergigit dengan air hangat dan sabun. Jika ada luka terbuka, bersihkan dengan sabun dan air hangat, lalu gunakan antiseptik. - Tekan luka untuk mengeluarkan kuman
Tekan area yang terluka secara perlahan guna membantu mengeluarkan kuman dari dalam luka. - Balut luka dengan kain bersih
Jika luka berdarah, gunakan kain bersih atau perban steril untuk menekan luka dan menghentikan perdarahan. - Minum obat pereda nyeri
Konsumsi obat seperti paracetamol atau ibuprofen untuk meredakan nyeri akibat gigitan anjing. - Segera periksa ke dokter
Jika muncul tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, atau nanah, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan antibiotik yang tepat, seperti amoxicillin-asam clavulanat.
Bila luka tetap berdarah meskipun sudah ditekan selama 10 menit atau jika anjing yang menggigit tidak diketahui riwayat vaksinasinya, sebaiknya segera kunjungi instalasi gawat darurat (IGD). Selain itu, dokter akan mengevaluasi apakah pasien membutuhkan vaksin tetanus, terutama jika sudah lebih dari lima tahun sejak vaksin terakhir.
Untuk mencegah bahaya luka gigitan anjing, sebaiknya segera lakukan penanganan yang tepat dan konsultasikan dengan tenaga medis jika diperlukan. Jangan abaikan luka sekecil apa pun karena bisa berisiko menyebabkan infeksi serius.
Komentar