Kesehatan
Beranda » Berita » Bahaya Mager untuk Kesehatan yang Sering Disepelekan

Bahaya Mager untuk Kesehatan yang Sering Disepelekan

Bahaya Mager untuk Kesehatan yang Sering Disepelekan
Bahaya Mager untuk Kesehatan yang Sering Disepelekan

Medan, HarianBatakpos.com – Aktivitas malas gerak atau mager ternyata memiliki banyak dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Gaya hidup sedenter ini dapat memicu berbagai risiko kesehatan yang serius. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui bahaya dari kebiasaan mager agar dapat menghindarinya.

Bergerak aktif tak kalah penting dibandingkan makan sehat dan tidur cukup. Menghabiskan waktu dengan duduk, bermain gawai, atau tidak melakukan aktivitas fisik apa pun dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit berbahaya.

Penelitian yang dipublikasikan di JAMA Network Open mengungkapkan, orang yang lebih banyak duduk saat bekerja memiliki risiko terkena penyakit kardiovaskular 34 persen lebih tinggi. Bahkan, risiko kematian dini meningkat hingga 16 persen dibandingkan mereka yang lebih aktif bergerak.

Makanan Beragam, Hidup Sehat: Flavonoid sebagai Pelindung Kanker!

1. Mager Bisa Turunkan Mood
Malas bergerak tak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga mental. Penelitian menemukan bahwa duduk terlalu lama dapat menyebabkan rasa lesu dan tidak bersemangat. Sebuah studi pada 2022 mengaitkan waktu duduk berlebihan dengan peningkatan risiko kecemasan selama lockdown akibat Covid-19.

2. Meningkatkan Risiko Kanker
Kebiasaan mager juga dapat meningkatkan risiko kanker. Hal ini karena kurangnya aktivitas fisik sering dikaitkan dengan berat badan berlebih dan kadar lemak tubuh yang tinggi. Menurut penelitian, sekitar 30-40 persen kanker bisa dicegah dengan mengadopsi gaya hidup aktif.

3. Memicu Risiko Demensia
Kesehatan otak juga terganggu akibat kebiasaan mager. Orang yang terlalu lama tidak bergerak berisiko lebih tinggi mengalami gangguan daya ingat hingga demensia. Penelitian pada hampir 50 ribu orang dewasa menunjukkan bahwa semakin banyak waktu tidak aktif, semakin tinggi risiko terkena demensia.

4. Obesitas dan Penyakit Kronis
Malas gerak erat kaitannya dengan obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular. Duduk terlalu lama dapat mengurangi metabolisme tubuh, meningkatkan kadar gula darah, dan mengganggu kemampuan tubuh dalam mengatur tekanan darah serta memecah lemak.

Varian Baru COVID-19 Nimbus: Apa yang Perlu Anda Tahu?

5. Nyeri Punggung Akibat Duduk Terlalu Lama
Bahaya mager lainnya adalah nyeri punggung. Penelitian dari Penn State menunjukkan bahwa duduk lebih dari 4 jam secara terus-menerus dapat meningkatkan tekanan pada cakram di punggung bawah. Oleh karena itu, ubahlah posisi duduk setiap 15 menit dan selingi aktivitas dengan berdiri atau berjalan untuk mencegah nyeri semakin parah.

Gaya hidup sedenter bukan hanya meningkatkan risiko penyakit jantung, tetapi juga berbagai masalah kesehatan lainnya. Dengan meningkatkan aktivitas fisik, Anda dapat mencegah dampak buruk dari kebiasaan mager.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan