Medan, HarianBatakpos.com – Melewatkan sarapan demi berat badan ideal, sebenarnya malah berdampak sebaliknya. Ada sederet bahaya skip sarapan yang perlu jadi perhatian.
Sarapan atau breakfast, yang berarti buka puasa (breaking the fast), adalah waktu yang sangat penting setelah semalaman tubuh tidak diberi asupan apapun. Mengabaikan sarapan bisa mengganggu kesehatan tubuh secara keseluruhan. Sarapan memiliki peran penting untuk meningkatkan metabolisme tubuh, mendukung penurunan berat badan, dan mencegah komplikasi terkait diabetes tipe 2 serta gangguan kesehatan lainnya. Seperti yang dijelaskan oleh Daniela Jakubowicz, peneliti dari Tel Aviv University, “Makan tepat waktu bisa meningkatkan metabolisme tubuh, mendukung penurunan berat badan, dan menunda komplikasi yang berhubungan dengan diabetes tipe 2 dan gangguan kesehatan lain yang berkaitan dengan usia.”
Bahaya Skip Sarapan
Melewatkan sarapan bukan hanya membuat Anda kelaparan atau susah fokus saat bekerja. Lebih dari itu, ada sederet bahaya skip sarapan yang perlu diketahui.
- Kenaikan Berat Badan
Melewatkan sarapan ternyata dapat menyebabkan kenaikan berat badan meski Anda tidak makan berlebihan sepanjang hari. Riset dari Tel Aviv University menunjukkan bahwa sarapan mempengaruhi ekspresi ‘gen jam’ yang mengatur respons glukosa dan insulin setelah makan, baik pada individu sehat maupun diabetes. Gen jam siklik yang tepat mengarah pada peningkatan kontrol glikemik yang dapat mengatur berat badan. - Kekurangan Nutrisi
Sarapan adalah waktu yang tepat untuk memasukkan nutrisi penting bagi tubuh. Tidak sarapan berarti tubuh kekurangan asupan gizi yang dibutuhkan. Kristi King, ahli diet dari Texas Children Hospital, mengungkapkan bahwa jika Anda tidak merasa lapar di pagi hari, sebaiknya tunggu satu atau dua jam sebelum sarapan dan pastikan makan serat untuk membantu kenyang sepanjang hari. - ‘Hangry’
Melewatkan sarapan bisa mempengaruhi kadar gula darah dan memicu kondisi yang disebut ‘hangry’ (lapar dan marah). Ketika gula darah rendah, suasana hati Anda bisa terganggu, dan tingkat energi serta fungsi kognitif menurun. - Risiko Serangan Jantung
Ternyata, melewatkan sarapan dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Sebuah studi yang diterbitkan di JAMA menemukan bahwa pria yang sering melewatkan sarapan memiliki risiko serangan jantung 27% lebih tinggi dibandingkan mereka yang sarapan secara rutin. - Diabetes Tipe 2
Kebiasaan skip sarapan bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Sebuah studi yang dilakukan oleh Harvard University School of Public Health menemukan bahwa wanita yang sering melewatkan sarapan berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. - Kortisol Meroket
Tidak sarapan menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak kortisol, hormon yang mengatur kadar gula darah. Kelebihan kortisol dapat meningkatkan rasa lapar sepanjang hari dan berkontribusi pada penurunan metabolisme. - Kadar Asam Lambung Naik
Melewatkan sarapan juga bisa meningkatkan kadar asam lambung. Ketika tubuh merasa lapar, asam lambung otomatis dilepaskan untuk mempersiapkan pencernaan. Namun, jika tidak ada makanan yang masuk, asam lambung bisa melonjak ke saluran cerna, menyebabkan iritasi. - Nyeri Haid Semakin Parah
Wanita yang melewatkan sarapan dapat mengalami nyeri haid yang lebih hebat. Sebuah studi pada tahun 2009 mencatat bahwa mahasiswi yang tidak sarapan secara konsisten mengalami masalah haid yang tidak teratur, termasuk nyeri yang lebih hebat dan pendarahan yang tidak konsisten. - Migrain
Tidak sarapan dapat menyebabkan hipoglikemia, atau kadar gula darah rendah, yang memicu pelepasan hormon untuk mengimbangi kekurangan gula. Kondisi ini bisa meningkatkan tekanan darah dan memicu migrain atau sakit kepala.
Komentar