Medan, HarianBatakpos.com – Paparan mikroplastik yang tersebar luas di lingkungan kita kini menjadi perhatian serius bagi kesehatan manusia. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa mikroplastik, terutama yang ditemukan dalam darah, dapat meningkatkan risiko gangguan kognitif hingga tiga kali lipat. Fakta ini menunjukkan betapa pentingnya untuk memahami dampak mikroplastik terhadap tubuh, khususnya otak.
Menurut dr. Pukovisa Prawirohardjo, seorang dokter spesialis saraf di Rumah Sakit Universitas Indonesia, penelitian yang dilakukan bersama Greenpeace Indonesia menemukan bahwa orang yang terpapar mikroplastik dalam jumlah tinggi memiliki risiko gangguan kognitif yang jauh lebih besar. “Mereka yang memiliki paparan tinggi mikroplastik itu 36 kali lebih rentan untuk mengalami gangguan kognitif dibandingkan yang tidak terpapar,” ungkap dr. Pukovisa, dilansir dari pafiwamlana.org..
Lebih lanjut, riset tersebut juga menunjukkan bahwa mikroplastik yang masuk ke dalam darah memiliki dampak yang lebih signifikan dibandingkan dengan mikroplastik yang ditemukan di feses atau urine. Hal ini bisa dimengerti karena darah mengalir ke otak, menjadikan mikroplastik dalam darah lebih berisiko terhadap gangguan kognitif.
Jenis mikroplastik juga berpengaruh. Mikroplastik jenis PET yang ditemukan dalam darah ternyata lebih berisiko menyebabkan penurunan fungsi kognitif. “Mikroplastik PET ditemukan dalam darah, dia berisiko sekitar tiga kali lipat untuk mengalami gangguan kognitif,” jelas dr. Pukovisa.
Riset ini juga mengungkapkan temuan yang mencengangkan, yakni meskipun banyak orang yang merasa terpapar mikroplastik dalam jumlah rendah, 90 persen dari mereka tetap memiliki mikroplastik dalam tubuh mereka. Ini menandakan bahwa mikroplastik sudah tersebar begitu luas di dalam tubuh manusia.
Komentar