Daerah
Beranda » Berita » Balon Bupati dan Wabub Marguna Ajak Insan Pers Berdiskusi

Balon Bupati dan Wabub Marguna Ajak Insan Pers Berdiskusi

Balon Bupati Samosir Marhuale Simbolon (ketiga kanan) saat diskusi dengan pers di kebun Nenasnya tepatnya Pintu Batu Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. Foto: BP/Timbul Samosir

Samosir-BP: Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Marhuale Simbolon dan Guntur Sinaga dengan jargon (Marguna) mengajak pers untuk berdiskusi dan tukar pikiran. Kegiatan ini dilakukan di kebun Nenas Pintu Batu milik Marhuale kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, Minggu (10/05/20) pukul 15.30.

Diskusi tersebut bertemakan “Kami Datang Membangun dan Mencerdaskan” dan sub temanya “Media sebagai sarana mencerdaskan dan ujung tombak pembangunan dalam pandangan Marguna”.

Menurut Marhuale mencerdaskan itu adalah mengubah pola pikir masyarakat agar mampu memenuhi kebutuhan kehidupannya ke arah yang lebih baik. Sehingga masyarakat itu tidak menjadi beban terhadap pemerintahan yang ada.

Polres Madina Temukan 140 Batang Ganja, 6 Hektar Ladang Dimusnahkan

Dalam diskusi itu juga Marhuale menegaskan, 15 tahun Kabupaten Samosir telah definitif, masyarakat Samosir kurang dilakukan pencerdasan baik dari sisi pertaniannya juga birokrasinya.

Maka untuk ini, media harus berperan serta bahkan harus benkontribusi yang sangat besar dalam rangka pencerdasan dimaksud. Maka Marguna merasa perlu berpartner dalam rangka misi mencerdaskan masyarakat ini.

Mencerdaskan dalam hal ini adalah adanya upaya dan usaha supaya ahlak dan akal budi manusia itu menjadi cerdas tegas Marhuale.

Masih menurut Marhuale, apabila masyarakat sudah cerdas maka beban pemerintah/ daerah menjadi berkurang atau akan menjadi ringan.

Prakiraan Cuaca Sumut 21 Juni 2025: Hujan Lebat dan Angin Kencang Ancam Sejumlah Wilayah

Saya melihat (red), selama 15 tahun pemerintahan kabupaten Samosir sudah berjalan, upaya pemerintah daerah sangat kurang dalam rangka mencerdaskan. Sehingga masyarakat Samosir menjadi beban bagi pemerintah.

Para media sudah lama ada di Samosir, bagaimana tanggapannya terkait hal ini. Maka sebaiknya kita satu suara untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, dan hal itu juga merupakan salah satu tanggung jawab moral sebagai pers.

Setelah Marhuale selesai memberikan paparannya, kemudian dia meminta pertanyaan dan masukan atau saran. Ketika salah satu wartawan mempertanyakan apa bukti bahwa pemerintahan kabupaten Samosir selama15 tahun berjalan kurang dilakukan adannya percerdasan atau kurang mencerdaskan.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut Marhuale mengatakan, hasil produksi pertanian para petani semakin menurun contohnya para petani kopi di pegunungan seperti Ronggurnihuta. Itu kurang mencerdaskan dari sisi pertanian.

Dari sisi pemerintahan yang kurang mencerdaskan contohnya pemerintah kurang menempatkan seseorang pejabat tepat pada tempatnya yaitu sesuai dengan bidangnya atau spesialisasi ilmu yang dimilikinya. (BP/TS)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *