Nasional
Beranda » Berita » Bamsoet Nilai Tingginya Tambahan Kasus Corona Karena Pelanggaran Protokol Dibiarkan

Bamsoet Nilai Tingginya Tambahan Kasus Corona Karena Pelanggaran Protokol Dibiarkan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo. Foto/Ist

Harianbatakpos.com – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyoroti tingginya penambahan kasus positif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir. Dia sekaligus mengingatkan banyaknya pelanggaran protokol kesehatan pada periode PSBB jangan sampai terulang pada saat tatanan hidup normal baru diterapkan.

Menurutnya, tidak boleh lagi ada pembiaran atas pelanggaran protokol kesehatan. Karena risikonya sangat besar dan merugikan jutaan orang.

“Saya prihatin dengan besarnya laju pertambahan jumlah pasien Covid-19 dalam beberapa hari terakhir. Laju peningkatan jumlah pasien yang cukup signifikan itu terjadi karena pembiaran atas Ketidakpatuhan sekelompok warga pada protokol kesehatan,” ujar pria yang akrab disapa Bamsoet, Minggu (14/6).

Profil Danrem 092 Brigjen TNI Mohammad Sjahroni

Dia menegaskan data dan kecenderungan pertambahan pasien Covid-19, menjadi bukti belum efektifnya peran aparatur pemerintah daerah mengawasi dan mengendalikan kepatuhan warga menjalankan protokol kesehatan sepanjang periode penerapan PSBB. Ketidakpatuhan pada protokol kesehatan terlihat nyata sejak sebelum hari raya, terutama di banyak pasar tradisional maupun di gerbong kereta rel listrik.

“Kerumunan penjual-pembeli di pasar tradisional dan kepadatan penumpang di gerbong KRL rentan penyebaran Covid-19. Data Tim Komunikasi Gugus Tugas percepatan Penanganan Covid-19 menyebutkan bahwa lebih dari 400 pedagang di 93 pasar tradisional reaktif covid-19,” ungkap Bamsoet.

Politisi Golkar ini menyebut, ketidakpedulian warga pada protokol kesehatan sepanjang periode PSBB bisa menjadi preseden buruk pada saat penerapan pola hidup baru. Ketentuan PSBB yang ketat saja tidak dipatuhi, apalagi terhadap ketentuan pola hidup baru dengan sejumlah pelonggaran.

“Karena itu, sebelum dan selama penerapan pola hidup baru, saya mengingatkan aparatur semua pemerintah daerah untuk makin peduli dan tegas dalam mengendalikan pergerakan atau mobilitas warga di ruang publik. Tidak boleh lagi ada pembiaran atas pelanggaran protokol kesehatan, karena risikonya sangat besar,” ucapnya.

Profil Lengkap Hanif Faisol, Menteri Lingkungan Hidup

Dia mencontohkan Kota Beijing yang harus kembali di-lockdown karena adanya klaster baru Covid-19 di kota itu. Belajar dari pengalaman buruk Beijing, semua elemen masyarakat harus menyukseskan era pola hidup baru. Sebab, jika pola hidup baru gagal, dan hanya menghadirkan klaster baru Covid-19, bukan tidak mungkin PSBB harus diberlakukan lagi.

Klaster baru Covid-19 muncul karena orang tidak mematuhi protokol kesehatan. Ketika klaster baru Covid-19 itu harus direpons dengan PSBB lagi, ada jutaan warga yang dirugikan.

“Mari kita belajar dari akibat maraknya pelangaraan protokol kesehatan sebelum hari raya. Dalam beberapa hari terakhir, laju peningkatan jumlah pasien cukup signifikan. Kecenderungan seperti itu tidak boleh terjadi pada periode penerapan pola hidup baru,” ucapnya. (mdk)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan