Toba-BP: Beragam spanduk terbentang di tangan para pedagang Pasar Balairung Balige, Jumat, 16/9/2022 menarasikan ketidakpedulian Bupati Toba akan nasib para pedagang.
Pada spanduk tertulis, “Bupati jangan tidur, bupati harus pro rakyat”, “Tolak bangunan tak layak”, “Hutang dong dikurangi, jangan lapak/ kios dikurangi” dan beragama tulisan lain juga terpampang.
Seorang pedagang di Balairung Balige Alpian Siregar (53) menjelaskan, persoalan pembangunan balairung dinyatakan tidak beres.
“Ini persoalannya, soal pembagian kios dan lapak bagi para pedagang. Ini belum ada pembagian yang jelas. Adanya penggelembungan jumlah pedagang dari data sebelumnya,” ujar Alpian Siregar, Jumat (16/9/2022).
Ia juga menyampaikan agar Pemkab Toba mengembalikan hak pedagang Pasar Balairung Balige.
“Lagipula, kita enggak tahu, apa maunya. Ini bisa berubah lagi ini. Tuntutannya, kembalikan hak pedagang,” terangnya.
Ia juga menegaskan soal revitalisasi balairung yang tak tepat sasaran bagi para pedagang. Baik dari luas ruang lapak dan jumlah, pedagang pasar menyampaikan tetap alami masalah.
“Kalau mau membagi lapak bagi pedagang yang baru, bangun yang baru. Jangan hak pedagang lama dikurangi,” ungkapnya.
Ia berharap, pemerintah harus terlebih dahulu memperhitungkan kebutuhan pedagang sebelum revitalisasi.
“Apakah ini dibangun untuk menyengsarakan pedagang. Seharusnya, mereka (pemerintah) harus melihat kondisi balairung dengan kebutuhan pedagang,” ungkapnya.
“Coba kita lihat bagaimana keadannya sekarang. Ini sudah menjelang 3 tahun kita tinggalkan balairung untuk revitalisasi,” pungkasnya. (BP/JP)
Komentar