Tapanuli Selatan, HarianBatakpos.com – Banjir bandang di Kabupaten Tapanuli Selatan akibat hujan deras Jumat (22/11) malam mengakibatkan dua korban jiwa, melukai puluhan warga, dan berdampak pada ribuan jiwa di tiga desa dari dua kecamatan di Sumatera Utara.
Selain menyebabkan korban jiwa dan melukai puluhan warga, banjir bandang juga merusak banyak fasilitas dan lahan di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi-Penanggulangan Bencana (PUSDALOPS-PB) BPBD Tapsel, Minggu (24/11), kerusakan terbesar terjadi di Desa Sipange Siunjam, Kecamatan Sayur Matinggi.
Menurut Plt. Kepala Pelaksana BPBD Tapsel, Puput Mashuri, Desa Sipange Siunjam terdampak paling parah dengan 734 jiwa terdampak, 67 rumah rusak berat, 65 rumah rusak ringan, dan 10 rumah hanyut. “Lebih dari 50 hektar lahan pertanian dan 78 hektar lahan perkebunan juga mengalami kerusakan parah,” katanya.
Banjir bandang di Kecamatan Sayur Matinggi juga menyebabkan sungai Siunjam meluap, membawa material lumpur, bebatuan, dan batang pohon yang menghantam permukiman warga. Bencana ini berdampak pada ribuan warga di dua kecamatan.
Desa Hurase di Kecamatan Batang Angkola tercatat mengalami kerusakan dengan lebih dari 1.160 jiwa terdampak. Di Desa Hutapadang, sekitar 51 warga harus mengungsi, sementara 15 rumah dilaporkan rusak berat.
BPBD Tapsel bekerja sama dengan TNI, Polri, Dinas Kesehatan, dan berbagai instansi lainnya dalam menangani dampak banjir bandang. Pendirian posko pengungsi, dapur umum, dan posko kesehatan menjadi prioritas utama. Alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsor yang menghalangi akses jalan.
“Koordinasi terus dilakukan untuk memastikan distribusi bantuan berjalan lancar, termasuk memberikan perhatian kepada warga yang terluka,” ujar Puput Mashuri.
Masyarakat sekitar juga aktif bergotong-royong membersihkan material banjir dan membantu warga yang terdampak. Hingga kini, upaya pemulihan terus berlangsung untuk meringankan beban korban.
PUSDALOPS-PB BPBD Kabupaten Tapanuli Selatan terus memantau kondisi di seluruh wilayah terdampak dan memberikan laporan rutin mengenai perkembangan situasi terkini.
Banjir bandang di Sumatera Utara, terutama di Tapanuli Selatan, menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam yang tidak terduga.
Komentar