Medan, HarianBatakpos.com – Puskesmas Perak di Kabupaten Jombang baru-baru ini mengalami insiden tragis ketika atap plafon berukuran 7 x 2 meter ambruk, hanya dua tahun setelah dibangun dengan anggaran Rp 4,2 miliar dari APBD 2023. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran, mengingat plafon tersebut terbuat dari bahan hard board yang diduga tidak memenuhi standar kualitas.
Kapolsek Perak, Iptu Muhammad Supriyono, menyatakan bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti runtuhnya plafon. Diduga, kondisi lembab dan rangka penyangga yang tidak kuat menjadi faktor utama. Dalam insiden ini, seorang pasien mengalami luka di wajah akibat serpihan plafon) , dilansir dari laman lambeturah.co.id.
Kepala Puskesmas Perak, Oisatin, menjelaskan bahwa kejadian ini terjadi pada pagi hari setelah hujan deras. “Plafon ambrol sekitar pukul 06.00, dan kami langsung memberikan pertolongan pertama pada pasien yang terluka,” ujarnya. Korban yang mengalami luka di pelipis segera dirujuk ke RSUD Jombang untuk perawatan lebih lanjut.
Kasus ini mengingatkan kita bahwa anggaran besar tidak selalu menjamin kualitas bangunan. Penting bagi pihak berwenang untuk melakukan evaluasi dan pengawasan yang lebih ketat agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar