Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar bersih dari pasar keuangan domestik mencapai Rp3,01 triliun selama periode 5-6 Februari 2024.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menyampaikan bahwa nilai tersebut terdiri dari aliran modal asing keluar bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp2,79 triliun dan di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp0,49 triliun. Namun, terdapat modal asing masuk bersih di pasar saham senilai Rp0,27 triliun.
Dengan perkembangan tersebut, sejak 1 Januari hingga 7 Februari 2024, total modal asing masuk bersih di pasar SBN mencapai Rp0,25 triliun, di pasar saham Rp11,64 triliun, dan di SRBI Rp31,52 triliun.
Selanjutnya, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia pada tanggal 6 Februari 2024 mencapai 73,25 basis poin (bps), mengalami peningkatan dibandingkan dengan tanggal 2 Februari 2024 yang sebesar 72,26 bps.
Rupiah pada awal perdagangan Rabu (7/2) dibuka menguat ke level Rp15.715 per dolar AS dibandingkan dengan nilai sehari sebelumnya yang sebesar Rp15.725. Sementara itu, indeks dolar AS menguat ke level 104,21 pada akhir perdagangan Selasa (6/2).
Erwin menambahkan bahwa imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun mengalami penurunan menjadi 6,59 persen. Sementara itu, imbal hasil surat utang AS atau US Treasury Note tenor 10 tahun naik ke level 4,100 persen.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Komentar