HarianBatakpos.com – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan arah kebijakan sistem pembayaran yang mengutamakan penguatan literasi digital dan manajemen risiko. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta hari Jumat.
Perry mengatakan, langkah tersebut termasuk inovasi-inovasi yang mendukung stabilitas sistem pembayaran, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Salah satu aspek utama dalam upaya ini adalah digitalisasi sistem pembayaran serta perluasan ekosistem ekonomi keuangan digital (EKD) melalui penggunaan QRIS antarnegara.
Menurut data yang diumumkan, pada kuartal pertama tahun 2024, transaksi menggunakan QRIS mengalami pertumbuhan mencolok sebesar 175,44 persen secara year on year (yoy). Jumlah pengguna mencapai 48,12 juta dan jumlah pedagang mencapai 31,61 juta hingga saat ini. Penggunaan QRIS di luar negeri juga telah berhasil memperluas penggunaan Local Currency Transaction (LCT).
Perry juga menyoroti upaya BI dalam memperkuat kerja sama internasional dengan bank sentral dan otoritas negara mitra, terutama di bidang kebanksentralan, dengan fokus pada mempercepat konektivitas pembayaran dan LCT.
Salah satu inisiatif BI dalam mendorong digitalisasi sistem keuangan adalah melalui penyelenggaraan kompetisi Hackathon 2024. Kompetisi ini menjadi wadah bagi ide-ide inovatif yang memanfaatkan teknologi terkini berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan machine learning untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan digital nasional.
Hackathon BI 2024 menjadi kolaborasi erat antara Bank Indonesia, industri, dan masyarakat. Ini merupakan langkah pertama BI dalam mengadakan kompetisi semacam ini. Perry menjelaskan bahwa kompetisi tersebut tidak hanya bertujuan untuk menemukan solusi inovatif melalui teknologi, tetapi juga sebagai wadah eksploratif bagi ide-ide baru yang bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Dengan tema “Artificial Intelligence & Machine Learning for Digital Economy and Finance in Indonesia”, Hackathon BI 2024 bertujuan untuk merespons perkembangan digitalisasi yang semakin pesat, dengan memanfaatkan teknologi AI/ML sebagai salah satu terobosan dalam memecahkan berbagai permasalahan dalam ekonomi dan keuangan digital.
Dengan langkah-langkah ini, Bank Indonesia berupaya mewujudkan ekosistem di mana inovasi dapat tumbuh dan berkembang, dengan kerjasama tim menjadi kunci utama, dan kreativitas serta inovasi dihargai di atas segalanya.
Komentar